chapter 5

2 0 0
                                    

*****

Kemudian mereka bangkit dan berdiri. Tiffany menundukkan wajahnya yang merah seperti tomat karena kejadian itu.

Sedangakan samuel berusaha memalingkan wajahnya dari pandangan Tiffany.

***

"Umm.. Anu kalo gitu, aku buatin minuman dulu ya kak.. " Ucap Tiffany yang masih salah tingkah.

"Oh.. I-iya.. Kutunggu ya. " Jawab samuel sambil mengusap tengkuk lehernya karna merasa kikuk.

"Um.. Yaudah.." Ucap Tiffany singkat sambil mulai berjalan.

"Eh.. Bentar tiff..??Lu mau kemana., kok masuk kekamar mandi, ngambil minumnya dikamar mandi ya..? "
Ucap samuel dengan sedikit tersenyum melihat tingkah Tiffany.

"Oh.. Ya.. Anu.. Aku mau ngapain ya..?? Oh buat minum iya.. "
Ucapnya sambil menunduk karena merasa malu.

Samuel hanya terkekeh kecil melihat tingkah Tiffany yang menggemaskan.

***

Beberapa saat kemudian tiffany kembali Dengan membawa nampan berisikan Secangkir coklat hangat dan beberapa makanan ringan.

"Nih ka." Kata Tiffany sambil menyodorkan nampan itu ke samuel.

"Eh iya makasih tiff. " Ucap samuel.

"Umm.. Makanya mau disini apa diruang tamu aja ka. "
Tanya Tiffany dengan nada sedikit ragu.

"Eh iya ya.. Mending diruang tamu aja., gak enak juga kalau bertamu dikamar takutnya dikira kita ngapa-ngapain lagi. " Ucap samuel sambil bangkit dari ujung tempat tidur Tiffany.

"Lah emangnya kita ngapain..?" Tanya Tiffany.

"Umm.. Gak ngapa-ngapain juga sih. "
Jawab samuel sambil mengusap dagunya.

"Lah makanya.. Dah ah gak usah dibahas.. Yuk buruan ke ruang tamu disana kan lebih luas." Ajak Tiffany sambil menarik tangan samuel.

Samuel hanya mengikuti langkah Tiffany dari belakang.

Kemudian merekapun bercanda tawa diruang tamu.

Beberapa saat kemudian.
Waktu sudah menunjukan sore hari kini Samuel hendak berpamitan pulang kepada Tiffany.

"Eh.. Tiff dah sore nih, aku balik dulu ya, lu gak papa kan gue tinggal sendiri..?" Tanya Samuel sedikit khawatir.

"Iya.. Gak papa tenang aja., udah biasa sendirian juga." Ucap Tiffany dengan nada yang santai.

"Yakin lo..? " Ucap samuel memastikan.

"Iya astaga bawel banget, dah pulang sana. " Ucap Tiffany sambil mendorong badan Samuel kearah pintu.

"Dih.. Ngusir nih anak, gua tu bawel karna peduli sama lu,apa lagi lu sendirian dirumah." Ucap samuel

"Iya iya. " Balas singkat Tiffany.

"Jangan iya iya aja,jangan lupa kunci nih pintu, entar ada maling masuk gimana, elu tu cewe jaga diri lu baik-baik." Ucap samuel dengan nada sedikit tinggi.

"Yaudah iya maaf. " Sahut Tiffany dengan menundukkan wajahnya.

"Sorry, gua bentak lu.., gua cuma gak mau lu kenapa-napa. "Ucap samuel sambil mengusap ujung kepala Tiffany.

" gak papa ka.., makasih ya udah diingetin. "Sahut Tiffany dengan memberi senyuman.

" Yaudah gua balik dulu ya, telpon gua kalau ada apa-apa, bye tiff. "Ucap samuel sambil menyalakan motornya.

" Iya bye.. "Sahut Tiffany sambil melambaikan tangan.

Samuel kemudian melaju meninggalkan rumah Tiffany kemudian berlalu.

~~~~~

regret is meaningless✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang