1. Perihal friendzone

851 80 0
                                    

Jadi ketua dikelas bukan keinginan Heeseung, tetapi ketika walas sendiri yang memilih seluruh struktur kelas membuat beberapa anak mengeluh.

"Belum kenalan official kan?" tanya Guanlin si Wakil ketua kelas 10 Ips 2.

"Sekretaris bisa gambar kotak-kotak gak dipapan tulis?" tanya Heeseung ke dua sekretaris kelas yang tengah berbincang atau lebih tepatnya curhat.

"Buat apa?" tanya Minju sebagai sekretaris 1.

"Nanti yang maju satu-satu bisa tulis namanya buat cari roommate" jelas Heeseung membuat seisi kelas bersorak karena tidak dipilih untuk Roommate.

"Siapa yang mau duluan? Buat Sekretaris satu roommate Biar gampang, bendahara juga" penjelasan terakhir Heeseung dapat dipahami seisi kelas.

Sejujurnya Heeseung dan Guanlin agak tertekan ketika mengetahui kalau kelas tidak akan diacak selama tiga tahun kedepan.

Minju dan Winter maju untuk membuat tabel.

Setelah selesai satu persatu dari mereka maju untuk memilih Roommate.

"Nanti kita bisa langsung keasrama" ucap Heeseung.

Sejujurnya Ryujin kurang suka dengan posisinya sebagai bendahara, tetapi pikirannya tersebut langsung Berusaha menerima posisinya karena wali kelasnya adalah sang Ibu.

"Ryujin!" ia menoleh saat Ada yang memanggilnya. Teman masa kecilnya ternyata, Choi Beomgyu.

"Traktir!" sergah Ryujin menunjuk Minuman yang sedang diminumnya, Beomgyu mendengus tetapi tetap dibayar minuman yang sedang diminum Ryujin.

"Masih gak nerima?" ledek Beomgyu setelah kembali dari membayar Minuman Ryujin.

"Gak usah gitu goblok! Gue lagi gak mood sumpah!" kesal Ryujin membaringkan kepalanya dimeja kantin.

"Eh, Itu si Sungchan ganteng banget Gyu" Beomgyu mengikuti arah pandang Ryujin, Sungchan tengah merapikan rambutnya dengan tangan sebelahnya yang berada dikantong celananya.

Ya, Beomgyu gak munafik sih buat bilang Sungchan gak ganteng.

"Lo Suka?" pertanyaan dari Beomgyu membuat Ryujin mengangkat kepalanya dan menatap Beomgyu.

"Iya, lo mau bantu pdkt gak? Soalnya kan lo lumayan deket sama dia" pinta Ryujin tersenyum senang.

Ah, jadi begini rasanya friendzone.

Choerry sedikit merasa tidak nyaman ketika mengetahui kalau Ia sekelas dengan Minju.

Tetapi mau bagaimana lagi, sekarang Ia harus siap mental ketika berhadapan langsung dengan Minju.

"Hyerim!"

Ah, nama itu.

"Iya, Mau Ngapa?" tanyanya ketika Minkyu datang menghampirinya, bodoh ia bertanya mengapa disaat sang kekasih menghampirinya.

"Nanti malam mau kepasar Malam yang didekat jembatan Itu gak? Baru buka" ucap Minkyu, Choerry tersenyum dan mengangguk.

Ia sangat senang ketika datang kepasar malam.

"Winter diajak apa nggak? Udah lama kita gak main sama Winter" ucap Minkyu, mereka Pernah satu sekolah saat SMP dan bersahabat berempat dengan satu lelaki yang tak sekolah disini bersama mereka.

"Dia lagi sibuk, kita berdua aja" ucap Choerry dibalas anggukan Minkyu.

Mereka melanjutkan perbincangan dan memesan minuman, saat mereka tengah asik berbicara. Winter lewat dengan membawa nampan makanannya.

"Eh, Winter! Sini!" panggil Minkyu, Winter menoleh tapi sedetik kemudian ia menggeleng sebagai jawaban.

"Gue mau makan sama Hyunsuk" jelasnya dengan senyum yang sedikit dipaksakan.

Minkyu dan Choerry mengangguk dan melanjutkan bercengkrama setelah Winter pergi kemeja disudut kantin.

"Itu Si kakak kelas yang namanya Heejin, dia katanya pelaku dari kecelakaan sahabatnya kan? Kurang tau gue namanya. Tapi sekarang tuh kakak kelas gak ada kabarnya" Minkyu menoleh saat ada dua gadis lewat sambil bergosip.

"Gak salah sih kak Heejin kesel, orang tuh cewe ngerebut pacar kak Heejin" balas satu gadis lainnya.

Minkyu yang sudah panas langsung berdiri dan menghampiri keduanya.

"Lo berdua Kalau mau gosip tuh cari kebenaran cerita asal dari kecelakaan" tuding Minkyu dingin.

Dua gadis tadi Bukan takut karena Minkyu yang marah. Malah kaget karena Minkyu Kalau diliat-liat dari dekat gantengnya nambah.

"Sorry dia cowo gue, matanya gak usah jelalatan" tegur Choerry melewati kedua gadis tadi dan menyusul Minkyu.

Setelah disusulnya ternyata Minkyu pergi kerooftop.

Choerry sendiri tak tau kenapa Minkyu bisa sesensitif Itu ketika ada yang menceritakan kejadian satu bulan yang lalu tersebut.

"Lo kenapa sih sensitif sama cerita Itu?" Tanya Choerry.

"Gak ada, gue kurang setuju aja sama orang yang Bela kak Heejin. Padahal udah jelas Dia salah, tetap aja dibela" jelas Minkyu.

Padahal Bukan itu permasalahannya. Walaupun Ia tak tau kondisi gadis yang kecelakaan tersebut.

New Story | 01 lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang