6. Kakak dari para Lelaki

341 51 0
                                    

Ketika mendengar perkataan Sungchan diseberang telepon, bukan Heeseung yang grasak grusuk panik. Jaehyuk yang berada disebelah Heeseung langsung berlari keluar kelas.

Dengan alasan pada guru ingin ketoilet, disusul Beomgyu, Asahi dan Wonjin yang mendengar telefon Heeseung.

Karena guru tengah dikelas dan sangat asik bermain laptop, Heeseung mengangkat telefonnya dengan santai menghadap kebelakang.

Dimana tempat duduk Beomgyu dan Jaehyuk berada, sedangkan Asahi sebangku dengannya. Kalau Wonjin berada dibelakang Beomgyu dan Jaehyuk.

Ia sebangku dengan Chenle yang tengah tertidur. Ia berusaha menguping dan mendengar perkataan Sungchan membuat ia senang dan berlari menyusul Jaehyuk.

Mereka berempat dengan alasan keluar yang sama, serta tujuan pergi yang sama.

Heeseung tak boleh panik sebagai ketua kelas, sehingga ia mencoba biasa saja. Walaupun para gadis dikelas menatapnya bertanya karena keempat lelaki tadi.

Ia menggeleng tanda tak apa.

Sedangkan guru didepan kelas hanya mengelus dadanya sabar saat Keempat anak lelaki tadi tampak pergi dari parkiran.

Karena kelas mereka yang strategis dapat melihat lapangan, parkir, ruang jurnal, Kantin, ruang olahraga indoor, hingga uks.

Disisi lain keempat lelaki tadi menaiki mobil Jaehyuk dan segera pergi. Walaupun sempat terhalang dengan satpam, tetapi setelah Beomgyu memeperlihatkan wajahnya satpam tersebut memperbolehkan mereka keluar.

Karena pada dasarnya kelas mereka tak hanya memiliki satu anak dari donatur sekolah.

Setelah keempat lelaki tadi sampai dirumah sakit, mereka langsung disambut oleh Sungchan yang menunggu mereka tepat didepan pintu masuk utama rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah keempat lelaki tadi sampai dirumah sakit, mereka langsung disambut oleh Sungchan yang menunggu mereka tepat didepan pintu masuk utama rumah sakit.

Mereka mengikuti Sungchan yang berlari menuju ruang rawat, bukan tempat dimana gadis tersebut terbaring koma.

Saat sampai didalam ruang rawat, alat bantu nafas yang sebelumnya terpasang menutupi wajahnya sekarang sudah tak ada.

Infus masih menetap ditangannya, matanya masih terpejam. Mereka bersyukur, setidaknya saat ini dia sudah sadar dari koma.

Tampak Felix yang duduk disamping bangsal sambil menggenggam erat tangan adik kembarnya tersebut.

"Katanya gak lama lagi dia bakal sadar" ucap Sungchan, mereka menghela nafas lega dan duduk disofa yang ada diruang rawat vip ini.

"Itu buk Ayu ngamuk apa nggak ya?" tanya Beomgyu ketar-ketir ketika menyadari bahwa guru yang tengah mengajar tadi adalah guru killer.

"Tenang aja, lo kan anak donatur. Gue juga, Wonjin juga dan Asahi anak wakil kepala sekolah" jawab Jaehyuk membuat ketiga temannya yang lain menepuk jidat.

New Story | 01 lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang