10. Hurt

259 49 0
                                    

Hitomi yang keluar dari kamar langsung menggelengkan kepalanya saat melihat Sieun dan Somi yang malah teriak-teriak gaje.

Tatapan Hitomi langsung beralih pada depan pintu dapur, Hyunsuk ngeliatin mereka berdua dengan tatapan datar.

Hitomi mengendikkan bahunya tak peduli, selanjutnya ia berjalan menuruni tangga dan pergi keluar untuk sekedar mencari angin.

Saat tengah berjalan, ia mendapati dua orang yang tengah berjalan bersama ditaman dekat asrama. Hitomi menggelengkan kepalanya saat menyadari Itu hanya halusinasi.

"A-Ak!" Hitomi terus menatap kedua orang yang berjalan mendekatinya, kepalanya serasa ingin pecah saat ini.

"T-Tolong" tangis Hitomi duduk diaspal dengan kaki ditekuk dan menenggelamkan wajahnya disana.

"Hiichan" Hitomi menggelengkan kepalanya semakin kuat saat mendengar suara lembut dari wanita yang tadi berjalan mendekatinya.

"Hiichan"

"Enggak! P-pergi" Hitomi mulai merasakan nyeri dikepalanya.

"Hiichan"

"E-enggak"

"Hiichan"

"Hiichan"

"T-tolong"

"Hiic--"

"HITOMI!" Hitomi bergetar saat seorang lelaki mengangkat kepalanya, dia kira salah satu dari dua orang tadi. Ternyata itu, Asahi.

Hitomi celingak-celinguk berusaha mencari dua orang tadi.

"Fuh!" lega Hitomi lalu berusaha menetralkan nafasnya walaupun masih sedikit terisak karena tangisannya tadi.

Asahi memeluk Hitomi untuk memberi ketenangan. Hitomi bergetar membuat Asahi kebingungan, jujur saja jika Asahi tak pernah melihat Hitomi menangis sampai bergetar seperti ini.

"Udah, ayo balik keasrama aja, lo istirahat dulu" ucap Asahi menuntun Hitomi berdiri.

"Sakura... "

Hari sudah mulai malam dan mereka semua duduk disofa ruang tengah untuk berkumpul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah mulai malam dan mereka semua duduk disofa ruang tengah untuk berkumpul. Soojin dari tadi tak henti-hentinya bolak-balik dengan menggigiti kukunya.

"Gak bisa dihubungin?" tanya Soojin lagi pada HsinWei yang tengah mencoba menghubungi Minju sedari tadi.

"Gak aktif" balas Wei. Soojin membuang nafasnya pelan, "Heeseung, tadi dia ada izin nggak ke lo?" tanya Soojin pada Heeseung.

"Dia cuma bilang mau izin pergi" ucap Heeseung, "Dia gak ada kasi tau mau kemana" lanjut Heeseung.

"Ya ampun Minju" Yuri sedari tadi terus gelisah dengan hp ditangannya.

"Heeseung" panggil Wei dengan badannya yang bergetar, Wei memberikan hpnya pada Heeseung.

Cepetan kesekolah, ada murid perempuan jadi korban pelecehan, gue belum ngeliat si siapa yang jadi korban. Anak cewe lengkap semua kan?

Pesan dari Guanlin langsung membuat anak-anak heboh, pasalnya Minju yang dikhawatirkan bisa-bisa korban tersebut.

"Jangan pikirin yang enggak-enggak dulu, mendingan dua atau tiga cowo ikut gue" ucap Heeseung menenangkan anak-anak perempuan disana yang udah bergetar.

Belum sempat Heeseung berdiri, ada panggilan masuk dari Guanlin di hp miliknya.

"Halo"

"Cepetan kesini!, Minju dalam keadaan gak sadar sekarang, dia korbannya"

Perempuan yang diruangan tersebut mulai menangis bergetar. Sedangkan Soojin bersikeras ingin ikut, sehingga mau tak mau Heeseung, Jaehyuk dan Minkyu membawa Soojin ikut bersama mereka.

"Minju... " disini yang paling bergetar adalah Yuri sebagai sahabat dekat Minju sedari Sekolah Dasar.

Wonjin memeluk Yuri untuk memberikan ketenangan pada Yuri, Yuri tak mengeluarkan air mata sedikit pun, tetapi tatapan matanya kosong dengan badan yang bergetar. Jemarinya meremas ujung baju Wonjin, Wonjin makin khawatir dengan keadaan Yuri.

"Yul?" panggil Wonjin, Yuri tak menjawab sedikitpun membuat beberapa anak disana beralih pada Yuri yang tak mengatakan apapun.

"Yuri?" panggil Chaeryeong, Yuri tak menjawab, tatapan matanya masih kosong dengan air mata yang mulai menetes dari pelupuk matanya.

Hp Ryujin berdering dan Ryujin mengangkat telfon tanpa melihat siapa yang menelfon.

"Halo?"

"Yuri punya trauma, tolong bawa dia kekamar"

Suara Jaehyuk dari seberang sana membuat anak-anak disana tersentak dan segera Wonjin membopong Yuri kekamar, Nako yang baru dari dapur untuk mengambilkan air putih untuk Yuri langsung mengikuti mereka.

New Story | 01 lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang