Dosen Rese!

part 17

Seperti biasa jangan lupa vote, okeh?

Sebelum kalian baca, kalau boleh tau
Kalian dari kota mana aja?

Silahkan absen di koment👉

Happy reading
.
.
.
.
___🐣___

Malam semakin larut. Hujan deras mengguyur kota Jakarta, hawa dingin tak membuat Kayla beranjak dari tempatnya duduk. Berada di balkon kamar dengan secangkir susu coklat panas kesukaannya.

Pikirannya masi terus mengingat perkataan Naufal beberapa jam yang lalu, apa benar lelaki itu tidak akan meninggalkannya nanti? Hubungan Naufal dan Bu Dian yang sebenarnya apa? Dan soal perasaan Naufal kepadanya, apakah lelaki itu serius dengan ucapannya? dan masi banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lainya. Rasanya kepala Kayla ingin meledak memikirkan semua itu

Menyeruput susu coklat panasnya, dan memandang hujan yang semakin deras membasahi bumi. Gadis itu menoleh ke kanan  ketika ada sebuah tangan yang tiba-tiba mengelus lembut rambutnya.

"Ngagetin aja." Ketusnya.

Naufal tersenyum. Lelaki itu mendudukkan dirinya di samping Kayla, menantap gadis itu dari samping. Kini keduanya duduk berhadapan.

"Kamu ngapain di sini?"

Kaya menunjuk rumah yang berhadapan langsung dengan rumah mereka.
"Lagi mantau rumah di depan, besok malam saya mau ngepet di situ."

"Gak usah ngepet, suami kamu udah kaya."

"Maaf om, saya belum nikah. Saya masi paud."

Naufal mendegus sebal, ia merasa tua sekali jika Kayla memanggilnya dengan sebutan om atau Bapak. Padahal jarak umur mereka hanya selisih empat tahun.

"Kay, saya boleh minta sesuatu?"

Kayla manatap Naufal dengan alis berkerut bingung, "minta apaan?"

"Jawab dulu. boleh, apa enggak?"

Gadis itu kembali menyeruput susu coklatnya, dan menganggukkan kepalanya, "Boleh, asal jangan aneh-aneh."

"Gak aneh kok."

"Yaudah apaan!"

"Susu kamu."

"ASTAGFIRULLAH, BAPAK MESUM IH!." Pekiknya yang teredam oleh derasnya hujan, sehingga tak menganggu para tetangga.

"Ck! Siapa yang mesum sih, saya cuman mau susu coklat kamu."

Kayla menatap susu coklatnya yang tinggal setengah, ia pikir tadi susu, ah! Taulah.

"Nih, minum aja, abisin juga gak papa."

Lelaki itu menerima gelas susu tersebut, dan meminumnya hingga tandas.

"Gak melepuh tuh bibir." Batin Kayla.

Naufal meletakan gelas itu di sebuah meja kecil, lalu kembali berhadapan dengan Kayla yang melihatnya dengan tatapan melongo.

"Kamu ngapain, liatin saya begitu?"

"Bapak bisa debus?"

Lalaki itu menggeleng pelan."engak."

"Bibirnya gak melepuh, minum susu saya?"

"Susu kamu?"tanyanya dengan alis yang hampir menaut.

Sadar akan ucapannya, Kayla menepuk pelan bibirnya. "M-maksud saya susu coklatnya, itu kan masi panas."