CHAPTER 9

1.4K 231 4
                                    













Jeongsong,

Atau Jay?

Terserah ia bernama apa. tapi yang jungwon ketahui, pemuda yang lebih tua dua tahun darinya itu merupakan salah satu para pembuly yang merisak para murid di sekolah ini. Dan tentu saja heeseung dan sunghoon akan selalu berada disampingnya. Tiga sekawan itu bahkan pernah merisak salah satu teman seangkatan nya. Mungkin sekitar satu tahun yang lalu, lebih tepatnya pada musim salju tengah mendera kota Seoul saat itu. Meninggalnya salah satu murid bernama shim Jake kala itu membuat geger seisi sekolah.

Bagaimana tidak?

Murid itu mengakhiri hidupnya sendiri dengan terjun dari jembatan yang tak jauh dari kawasan sekolah. Dan itu disangkut pautkan dengan perisakan yang terjadi disekolah.

Tapi, lambat laun.

Seakan tak terjadi apa-apa, sekolah kembali berjalan seperti semula. Mengabaikan kasus yang seharusnya berlanjut untuk menemukan pelakunya. Semua orang seakan tutup mulut untuk semua kebenaran yang ada.

Dan jungwon,

Saat itu Dirinya tak tahu harus menempatkan dirinya seperti apa. Ia hanya murid biasa, dan diam adalah hal yang baik untuk berlangsung nya ketentraman masa belajarnya. Jungwon tak pernah ingin berurusan dengan para pembuly disekolah. Ia lebih memilih tampil biasa, tak ingin mencolok pun juga tak ingin dikenal banyak siswa siswi lainnya.

Tapi, nyatanya keadaan berkata sebaliknya. Ia malah harus berurusan dengan salah satu diantara mereka. Dan jungwon selalu mengumpat dalam hati, kenapa Jay adalah orangnya.

Ternyata perkataan Jay tadi malam bukanlah kebohongan. Karena pagi ini jungwon harus menemukan loker miliknya kotor karena penuh dengan sampah-sampah. Jungwon tau, ini baru permulaan. Karena kejahilan kecil seperti ini bukanlah sesuatu hal yang menggambarkan seorang Jay sama sekali.

hanya perlu menunggu waktu.

Dan sekolah akan menjadi salah satu hal yang akan dibenci jungwon mulai dari sekarang.

"Jungwon-ah!"

Mata keruh milik jungwon langsung menoleh kearah dimana seseorang meneriaki namanya. Niki Disana, berjalan beriringan bersama Kim doyoung teman sekelas mereka. Dan dapat jungwon lihat juga, sunoo pun melangkah pelan tak jauh dibelakang mereka.

"Oh!w-wow men, lokermu..." ujar Doyoung, dan Niki disampingnya nampak seperti tidak kaget akan apa yang baru dilihatnya.

"Jangan bilang kau baru saja mencari masalah dengan mereka?" Pertanyaan Kim doyoung tak berbuah hasil karena yang-jungwon nampak tak ingin membuka suara. Dan Niki pun tak ambil pusing hanya diam saja. Atensi ketiganya malah teralih pada Kim sunoo yang melewati mereka.

"Kim sunoo..."

Pemuda bermata rubah itu tak berhenti sama sekali saat yang-jungwon memanggil namanya. Dan helaan nafas berat yang dihasilkan jungwon membuat doyoung merasa ingin tau.

"Hey jungwon! selama dua tahun aku sekelas denganmu, baru kali ini aku melihatmu mendapatkan Masalah seperti ini...terlebih kau murid pintar dikelas. Dan lagi! Kau bermusuhan dengan murid baru itu??"

Doyoung mengoceh dengan segala pertanyaan nya yang lama-kelamaan membuat jungwon jengah sendiri, "diamlah...Kim."

"Hey aku hanya bertanya."

Niki yang mengerti kondisi langsung merangkul pundak Kim doyoung lalu menariknya pergi, "sudahlah kau diam saja, lebih baik sekarang kita kekelas dan mencontek tugas pada ahn yujin, oke?!"

HIDDEN ; step to adulthoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang