CHAPTER 19

2.1K 191 30
                                    

Typo bertebaran!






Saat ia duduk di ranjang tersebut, Matanya menatap lurus kejendela. Bahkan saking melamun nya, ia sampai mengabaikan bunyi dering ponsel yang tergeletak tepat disamping kanannya. Heeseung terlihat enggan menggangkat meski tertera jelas nama park sunghoon Disana. Ia pun segera menghela nafasnya, dan kembali merebahkan dirinya.

Menjadikan seragam sekolahnya sedikit kusut dibeberapa bagian. Dan juga, Seharusnya ia sudah berada disekolah sekarang. Tapi setelah mengetahui apa yang terjadi, heeseung seakan kehilangan semangatnya.

"Bukankah ini terlalu berlebihan? Ia menghancurkan segalanya."

Heeseung berucap disela dering ponsel yang masih mengudara.

Dan detik itu, ingatannya kembali berputar saat dimana park sunghoon menelponnya tengah malam tadi. Memberitahukan semua yang tidak ia ketahui. Bahkan tidak ia sangka-sangka sama sekali.

"Heeseung, kuharap kau tak menjauh."

Saat itu heeseung tak terlalu mengerti mengapa sunghoon berujar seperti itu padanya. Tapi ketika mendengar kalimat berikutnya, heeseung seakan merasa detak jantungnya terhenti saat itu juga.

--"Karena sekarang, jaeyoon kembali menjadi temanku, dan hanya itu yang dapat kuberitahu."

Terdapat sela malam itu, dengan heeseung yang tak kunjung berucap, dan sunghoon yang sepertinya juga tak lagi melanjutkan kalimatnya. Hanya ada deru nafas masing-masing. Dan detik selanjutnya, heeseung segera menutup panggilannya secara sepihak, tangannya bahkan bergerak dengan tempo cepat.

Kenapa?

Otaknya masih dibuat berpikir hingga membuatnya Tak dapat tidur sampai pagi ini.

Dan lebih gilanya lagi, saat mengetahui semua video yang tersebar dilaman sekolah telah terhapus, pun juga tak ada satupun murid sekolah yang bergunjing digrup chat, Heeseung benar-benar baru paham apa yang terjadi. Karena sepertinya, sunghoon yang dulu sudah kembali. Dan heeseung tak tau apa yang harus ia lakukan saat ini.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Tidak diangkat."

Jaeyoon yang mendengar hanya bisa diam. Matanya menatap sunghoon dihadapannya yang masih berkutat pada ponselnya sejak lima belas menit yang lalu.

"Kurasa ia butuh waktu." Mereka berdua kembali berjalan pelan dengan sunghoon yang beralih menatap singkat pada jaeyoon yang berjalan lebih dulu, "heeseung yang kutau merupakan Seseorang yang keras, bahkan sepertinya takkan ada yang bisa mengalihkannya dari apa yang ia suka, seperti membully misalnya."

Sunghoon terkekeh pelan lalu mengantongi ponselnya, "eum! Itulah yang membuatku tak tenang jika tiba-tiba saja ia datang dan menjadi brutal."

Langkah kaki jaeyoon terhenti dan berbalik. Membuat mereka kembali berhadapan.

"Apa dia seburuk itu?"

"tidak." Sunghoon terlihat tidak yakin.

"Lalu? Aku tidak mengerti bagian 'brutal' yang kau katakan tadi." Jaeyoon bersidekap menatap sahabatnya.

"Entah, mungkin itu tidak akan jauh dari 'mengamuk' dan mencabik-cabik wajah Kim sunoo." Sunghoon menjawab santai, "oh! Dan jangan lupakan tentang dirimu, ia mungkin marah besar karena tau jika aku kembali menjadi temanmu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HIDDEN ; step to adulthoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang