Closer

2.6K 248 10
                                    

Earth merasa kesal, suara ketukan dan teriakan Rang tak berhenti juga. Iapun bangkit dari tubuh Tian dan berjalan menuju pintu masuk.

"Ada apa" kata Earth ketus saat membuka pintu, keningnya berkerut menatap Rang dengan tajam seolah Rang baru saja membuat kesalahan.

"Huih... Huna kamu menyeramkan, oh Tian sawadiekhap" sapa Rang yang melihat Tian berdiri di belakang Earth.

"Cek!, Ranggggg" panggil Earth meminta Rang fokus padanya lagi.

"Huna kita punya keadaan darurat, kamu harus ikut denganku sekarang"  wajah Rang cemas

Earth tau maksudnya, ia lantas mengangguk dan meminta Rang tuk menunggunya. Earth masuk kedalam dan memakai seragamnya lagi dengan cepat.

"Huna..." Lirih Tian.

Earth terdiam sejenak, iapun berbalik den menatap Tian dengan tatapan yang teduh.

"Tian aku pergi dulu, tutup pintunya dan jangan kemana-mana na"

"Kapan kamu pulang, aku takut sendirian"

Tangan Earth bergerak dengan perlahan, menyentuh pipi merah muda Tian dan menangkupnya.

"Aku segera pulang"

"Aku tunggu"

"kamu tidur saja duluan, aku berjanji setelah selesai aku segera pulang"

Walau berat Tian akhirnya mengangguk, ia menyentuh tangan Earth di pipinya.

"Jangan lama-lama na"

Earth tersenyum, hatinya menghangat iapun mengangguk.

Akhirnya Earth pergi tuk melakukan tugasnya. Meminggalkan Tian yang bahkan tak bisa tenang menunggu kepulangannya.

Tian terus bangkit dari duduknya, berjalan mondar-mandir, kadang ia menguap karena mengantuk tapi ia ingin menunggu Earth kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tian terus bangkit dari duduknya, berjalan mondar-mandir, kadang ia menguap karena mengantuk tapi ia ingin menunggu Earth kembali.

Matanya terarah pada pintu utama, sambil menggigit jari Tian menunggu.

"Euh... Kenapa dia belum pulang juga"

Ia mendengus lesu, Tian duduk kembali namun terus menantap.

"Hoam..." Menguap.

Matanya sudah tak bisa diajak berkompromi,

Tian tertidur.

Zzzzzzzzzz......
.
.
.

Cukup lama wajahnya berketut, ia bergetar dalam tidurnya, meringkuk menekan urat sarafnya.

"Tidak.... Tidak... Tolong aku..." Tian ketakutan.

"Tidak..." Menggeleng dan terus mengigau.

"Tidak..."

"Tidak!!!!!! Aaaa!!!! Tolong aku!!!"

Fallin' For You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang