Mine

3.2K 229 40
                                    

Earth POV.

Aku menekan rahangnya agar mulutnya tetap terbuka saat lidahku masuk ke dalam dan menjelajahi di dalam. Bibir ranumnya menjadi bengkak dan semakin licin karena salivaku.

Aku melenguh merasakan tangan lentiknya meraba dadaku seolah berpegangan pada tembok yang kokoh.

"Umhhkk!!!!"

Aku tersentak merasakan pukulan dari kepalan tangannya secara tiba-tiba. Sepertinya aku telah banyak mengambil nafasnya.

Baiklah, saatnya aku melepaskan bibirnya. Namun bibirku berjalan ke bagian rahangnya dengan lumatan kecil lalu berpindah ke bagian lehernya.

"Eumhhh.....usshhh hunaa" desahannya benar-benar membangkitkanku.

"Kau bisa memanggil namaku Tian" ucapku di samping telinganya dan kembali mengecap lehernya, ahhh sangat lembut... Membuatku gemas sampai aku menghidapnya dengan kuat dan...

"Aaawhh..." Aku berhasil memberi tanda kepemilikanku padanya.

Perlahan aku menyingkap pakaiannya dan turun ke bagian dadanya.

Ahh... Ini saatnya.

Aku tak menyangka ini akan terjadi, semenjak aku menonton video sialan itu dari teman kerjaku yang lebih sialan Yok.

Aku selalu membayangkan bagaimana jika aku bisa melakukannya dengan Tian, tapi aku selalu berusaha menghapus bayangan itu namun kali ini...

"Aaahhhh~" Tian mendesah karena lidahku memutar di bagian sensitifnya.

"Awwhh emuuhhh" ia mengigit jari telunjuknya dengan terpejam manakala aku menyesap putingnya dan memainkan yang sebelah dengan jariku.

Tian terlihat sangat menggoda, aku semakin tak tahan tuk segera menggagahinya.

"Ughhhhttthh" remasan tangannya di kepalaku semakin menekanku di dadanya.

Perlahan aku menurunkan celananya sampai melorot ke bawah. Kemudian bibirku turun ke bawah mencium perutnya dan sampai di pangkal pahanya.

Aku membuka satu-satunya penghalang milih Tian dan terjukurlah bebelai kecilnya yang telah menegang.

Aku tersenyum padanya dengan menggoda, kemudian melanjutkan aksiku mengocok miliknya dengan pelan sampai membuat tubuhnya menggeliat.

"Aawhhhh eummmhhh Earth..." Aku kembali pada bibirnya dan mencium dengan lembut sembari terus mengurut bagian bawahnya yang seperti ingin menyemburkan cairannya segera.

"Hah hah hah... Eummm Earthh" wajahnya sangat sexy, aku tak tahan dan mengigit bibir bawahnya yang kenyal seperti permen karet.

"Eummhhh hahhhh..." Aku semakin cepat.

"Earthh aku.. sammpaiiihhhh ahhhhhhhh!!!!!" Lenguhnya sembari menegang. Saat itu juga tanganku kotor dengan cairannya yang mencuat keluar.

Tian terengah-engah kelelahan. Ini saatnya aku membuka celanaku sendiri dan melanjutkannya.

Mata itu membulat menyaksikanku, wajah bersemunya terlihat malu-malu, membuatku gemas lantas menarik tangannya dan menuntunnya tuk menyentuh kejantananku.

Tian tak membantah, ia duduk di depan kakiku dan menggenggam kejantananku sembari menatapnya.

Tak ku sangka Tian malah memasukkannya ke dalam mulut dan mengulum seperti akan melahap habis.

"Aahhhh....." Tubuhku menyukainya.

Tangannya naik turun berlawanan dengan gerak mulutnya yang keluar masuk.

Fallin' For You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang