Mix adalah seorang yang arogan, manja dan egois, ia terlahir dari keluarga yang sangat kaya raya hingga identitasnya di rahasiakan demi keselamatan dirinya. Ia memiliki kehidupan yang sangat berkecukupan dan memiliki kekasih yang akan melakukan apap...
Tian meregangkan tubuhnya, namun ia merasa janggal tentang tempat tidurnya, lantas Tian membuka mata perlahan sembari meraba.
"Ha?!" Matanya membulat, bagaimana ia bisa tak berada di atas tempat tidurnya melainkan berada di dalam dekapan Earth yang tengah tertidur pulas.
Apa Tian jatuh dari tempat tidur?
Ah... Ini gila.
Tapi...
Tidur di dalam pelukan Earth terasa begitu nyaman, wajah tertidur Earth ternyata sangat mempersona... hatinya ingin menjerit, Tian tersenyum lebar.
"Ummmm..."
Gawat! Mulai ada pergerakan dari Earth.
Tian kembali berbaring di lengan laki-laki itu dan menutup matanya.
Kini giliran Earth yang membuka mata, ototnya merasa tegang namun sepertinya iya tau karena apa... Earth menoleh ke samping.
Ia tersenyum.
Perlahan Earth mengubah posisinya menyamping, berhadapan dengan Tian.
Jemarinya pengusap rambut Tian dengan lembut, sangattt lembut.... menjalar sampai ke telinganya... Lalu rahangnya dan jari-jari itu menyentuh dagunya.
Tian bergetar mana kala ibu jari Earth berjalan menyapu permukaan bibirnya yang kenyal.
Wajah Earth mendekat. Kini deru nafasnya sudah terasa di hidung Tian, masih tak berani membuka mata Tian seolah tau apa yang akan terjadi selanjutnya.
Bibir Earth tepat berada di depan bibirnya, Tian meremas jemarinya sendiri menunggu saat ini tiba.
Sampai...
"Mau sampai kapan kamu pura-pura tidur?....Tian bangun!"
Ia tersentak, langsung saja Tian membuka matanya.
Earth malah menggeleng dan menarik kepalanya menjauh dari Tian.
"Cepat bangun tanganku pegal"
Mendengar itu langsung saja bibir Tian berkerut, iapun bangkit dari tubuh Earth dan menatap laki-laki itu tajam.
"Apa!?" Sungut Earth yang tak terima dengan tatapan Tian.
"Kenapa aku tidur di bawah?"
"Cek! Kamu fikir aku yang menarikmu turun ke bawah bagitu?, Harusnya kamu berterimakasih setidaknya kamu tidak jatuh ke lantai, awwhhh punggungku... Bahkan ini yang kedua kalinya aku harus menerima sakit karena manahan tubuhmu, kenapa kamu selalu jatuh padaku?"
Tian menunduk, ia merasa malu telah membuat susah Earth walau Tian sendiri tidak sengaja melakukannya.
"Maaf" ucapnya menundukkan kepala.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Melihat itu Earth malah merasa iba, ia yang tadinya ingin mengomel malah terdiam, kenapa melihat wajah sendu Tian membuat fikirannya menjadi buyar.