Lie

2.5K 230 50
                                        

"Mix akhirnya kita menemukanmu" Mook memeluk Mix. Mereka berpelukan cukup lama dan membuat Luke tersentuh.

Ia sangat bahagia bisa menemukan Mixnya lagi.

"Phi Luke" Mix menggenggam tangan Luke lalu memperlihatkan tatapan memohon di mata indahnya.

"Iyaa Mix?" Lembut luke balas mengenggam tangan tunangannya.

"Lepaskan mereka"

Luke mengerjapkan matanya, tak menyangka Mix akan mengatakan itu.

"Tapi mereka--"

"Mereka semua telah menolongku. Yang jahat adalah penculik itu bukan mereka"

"Kamu yakin?"

Mix tersenyum lemah dan mengangguk.

"harusnya aku berterimakasih karena Huna Earth telah menolongku begitu pula dokter Nammon kalau bukan karena dia aku mungkin tidak bisa sembuh, seluruh penduduk desa ini mereka sangat baik dan merekalah yang merawatku. Aku tak pernah merasa kekurangan apapun disini phi. Jangan hukum apa lagi buat berhentikan Huna Earth dari pekerjaannya"

Mata Mix sangat memohon, Luke tak pernah bisa menolak permintaan dari tunangannya itu apa lagi kalau sudah seperti ini.

Ia mengangguk dan memeluk Mix lagi.

"Baiklah. Kalau begitu ayo kita pulang sekarang"

Mix hanya bisa setuju.

Tubuhnya mengangguk siap namun hatinya...

Merasa berat untuk meninggalkan semuanya.

......................................................................

Mix membuka mata dan mendapati langit-langit ruangan putih dan terang.  Ia mendegus lesu seolah tak menyukainya.

Matanya terbiasa melihat langit-langit ruangan yang gelap dan usang. Telinganya tak mendengar kicauan burung hutan yang biasa sangat bising. Mix perlahan bangkit dan melihat sekelilingnya. Kamar tidur yang mewah dan sangat besar namun hanya ada dirinya di ruangan ini, pandangannya melemah, Mix merasa hampa.

 Kamar tidur yang mewah dan sangat besar namun hanya ada dirinya di ruangan ini, pandangannya melemah, Mix merasa hampa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Toktoktok...

Suara ketukan di pintunya.

"Tuan muda sarapannya sudah siap"

"Euh..."

Lagi-lagi ia hanya menyaut tanpa semangat sama sekali.

Mix berjalan keluar dan menuruni anak tangga rumahnya yang mewah.

Interior berkelas dan mahal, tak semua orang bisa keluar masuk di rumah bak istana ini namun...

Hanya ada ia sendiri di sini.

Mix duduk di meja makan yang panjang, indah dan bersih. Ini sangat berbeda dengan bagaimana ia selalu makan di atas anyaman kayu yang reot dan menggunakan sendok yang jatuh ke tanah namun ia masih bisa tertawa bahagia karena mereka makan dengan suka cita bersama.

Fallin' For You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang