❛ tiga ❜

155 39 4
                                    

"Ha?! Apa Jen?! Anjerrr, lo seriusan?!"

Jennie menjauhkan ponselnya dari telinganya. Sebab, Hayi baru saja berteriak dan teriakan Hayi sangatlah nyaring. Mungkin telinga Jennie setelah ini akan infeksi atau bahkan sedikit bermasalah.

Budeg sementara contohnya.

"Nggak usah ngegas juga kali Yi. Ini mah biasa aja kok. Kan di cerita cerita banyak yang kayak gini."

"Gila, Jen. Lo kalo udah naksir orang, serem banget, ya. Sampe mau jadi secret admirer gitu anjir." Celetuk Hayi di seberang sana.

"Ya gimana ya Yi... gua liat di film film gitu secret admirer tuh keren banget. Terus pasti berakhir bahagia. Siapa tau gue sama Jaemin juga gitu." Ujar Jennie.

"Lo kayaknya kalo diculik pake iming iming Jaemin bakal di-iyain deh."

"Asalkan dikasih Jaemin, gua rela kok diculik. Diculik sama setan aja gua rela. Asalkan abis diculik dikasih Jaemin. Hehe."

"Bucin tolol lo mah."

"Nggak papa. Doain gua sukses ya Yi. Katanya doa seorang teman sebelum ngedeketin cowok itu penting, jadinya berkah gitu. Terus happy ending deh."

"Ya. Udah ah, gua mau masuk kelas dulu. Dosen gua udah sampe. Dah Jennie! Semoga gagal!"

"Hayi kok doa lo gitu sih!"

tut-

Jennie berdecak kala Hayi mematikan telepon secara sepihak. Padahal kan, Jennie belum mendengar doa dari Hayi. Kira kira Jennie bisa sukses tidak ya tanpa doa dari seorang teman?








































° ° ° ° ° °

Jennie tersenyum senang ketika ia sudah selesai menulis surat untuk Jaemin yang akan ia taruh diam diam di dalam tas Jaemin.

Hayi yang sedikit mengintip isi surat yang ditulis oleh Jennie itu tertawa dalam diam. Ia merasa isi surat tersebut begitu menggelikan.

Memang benar, ya. Cinta itu bisa membuat seseorang menjadi alay dan buta. Dari yang awalnya sudah alay, menjadi semakin alay. Ya contohnya seperti Jennie ini.

"Lo yakin, Jen? Emang lo berani?"

Jennie menoleh pada Hayi, ia menunjukkan raut wajah yang berarti bahwa ia yakin 100%.

Jennie tersenyum bangga lalu menepuk pundak Hayi. "Doakan aku sukses, maka akan aku doakan kau kembali agar kisah percintaan mu berjalan lancar, kawan. Sampai Jumpa!" Ujar Jennie ngawur sebelum ia pergi.

Hayi menganga tidak percaya dengan apa yang Jennie ucapkan. Astaga. Sebenarnya, kenapa Jennie seperti itu?

"Gila lo, Jen."

Sementara yang dikatakan gila sedang berjalan dengan langkah riang menuju kantin. Biasanya, di jam seperti ini Jaemin akan berada di kantin bersama dengan kekasihnya.

Hal itu juga biasanya sudah cukup untuk mematahkan semangat Jennie. Tetapi kali ini tekad Jennie kuat.

Perkataan Hayi tempo hari lalu yang mengatakan bahwa Jennie harus berusaha untuk mendapatkan Jaemin, membuat dinding semangat seorang Jennie Rubyana terbangun secara kokoh dengan sendirinya.

Bruk!

Asik dengan kegiatan mengkhayal bahwa dirinya akan menjalankan misi dengan sukses membuat Jennie tidak memperhatikan jalan dan terjadilah tabrakan antara Jennie dan seorang wanita yang sepertinya akan pergi ke toilet.

crush -jnkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang