❛ empat ❜

130 36 2
                                    

"Gimana kemarin? Sukses?"

Hayi dan Jennie kini sedang berada di warung sempolan langganan Hayi. Warung ini menyediakan sempolan dan aneka minuman.

Tentu saja, yang memberikan ide adalah Hayi. Berhubung Hayi sudah dua hari tidak memakan sempolan dikarenakan diet, hari ini Hayi akan memakan sempolan sepuasnya.

It's sempolan day, bruh.

Jennie menghela nafasnya lesu, ia menaruh kepalanya di meja. "Kayaknya gua ga bakal jadi secret admirer. Gua mau move on aja."

"Uhuk! Uhuk!" Hayi buru buru meminum es teh yang ia pesan. Perkataan Jennie membuat Hayi terkejut setengah mati dan itu juga sukses membuat Hayi tersedak sempolan yang sedang ia makan.

"Demi apa, Jen?! Lo serius? Anjir, kesambet apaan lo kok tiba tiba ngomong gitu?" Tanya Hayi heran. Sebab, Jennie kan selalu berapi api ketika membahas Jaemin, ya walaupun tak jarang Jennie menjadi lesu karena fakta fakta yang menyedihkan. Seperti, Jaemin sudah memiliki kekasih.

Apalagi, ketika dilihat lihat, Jennie ini begitu semangat 45 ketika ia akan berusaha untuk mendapatkan Jaemin.

"Kemarin gua ga sengaja tabrakan sama Jura, pacar Jaemin. Dan lo tau? Dia bener bener lembut banget anjir, mana Jura juga cantik banget. Minder gua." Sahut Jennie.

Hayi menelan sempolannya, "Jen. Asal lo tau, lo juga cantik anjir. Berasa cuma remahan kerupuk gua di samping lo. Lo juga tajir, lo baik, lo asik, ya walaupun lo lebay sama alay, apalagi lo malu maluin, tapi lo tuh keren njir. Percaya dah sama gua."

Jennie tersenyum terharu menatap Hayi. Ia memeluk Hayi erat, beruntung Hayi tidak tersedak tusuk sempolan kali ini.

"AAAAA! HAYI LO BAIK BANGET SUMPAH! HUHUHU, MAKIN SAYANG GUA SAMA LO! THANKS YI, LO TERBAIK DEH POKOKNYA!"

"Lepas anjing Jen, pada liat kesini anjir. Gua gamau ya kalo disangka lesbian sama lo. Ntar nggak ada cowok yang mau sama gua." Ujar Hayi, ia berusaha melepaskan pelukan Jennie.

Jennie tertawa geli, ia melepaskan pelukannya lalu tersenyum sumringah.

"Gua bakal move on dari Jaemin, terus gua bakalan nyari duplikat Jaemin. Siapa tau ada gitu Jaemon, terus dia mirip 99% sama Jaemin." Ujar Jennie semangat.

Hayi tak kuasa menahan tawanya, ia lantas tertawa kencang. "Pfft-BWAHAHAHAHAHAHA JAEMON ANJIR! WKAKAKAKAK JEN YA AMPUN, KOCAK BANGET ASLI!"

Jennie melotot, ia buru buru membekap mulut Hayi. Ternyata seperti ini rasanya menjadi Hayi yang harus menanggung malu karena Jennie berteriak kencang.

Oke, Jennie akan jaga sikap mulai sekarang.

"Haduh haduh Jen. Ga habis pikir gua, pikiran lo aneh banget dah sumpah. Jaemon apaan anjir pffttt. Lagian ya Jen, walaupun kita punya 7 kembaran di dunia ini, ga bakalan ada yang mirip sampe 99%. Ngarep aja deh lo nemuin duplikat Jaemin yang 99% mirip." Ujar Hayi. Ia menggeleng gelengkan kepalanya tak habis pikir.

"Biarin, dong. Kita ini dikasih pikiran yang fantastic itu buat membayangkan sesuatu yang fantastic juga. Jadi, gunain pikiran fantastic kita sebaik mungkin sebelum rusak. Nanti gabisa halu lagi kalo udah rusak. Kan ga asik." Ujar Jennie. Ia mencomot satu sempolan Hayi dan memakannya.

"Apaan dah lo Jen, ga jelas banget."






























Sore sore seperti ini, sangat diherankan ketika seorang Hayina yang serba hemat dalam membelanjakan uangnya kecuali untuk sempolan, mengajak Jennie pergi ke mall.

"Tumben ngajak ngemall. Sakit lo, Yi? Biasanya juga cuma ngajak makan sempolan." Heran Jennie.

Hayi tersenyum miring, ia menepuk bahu Jennie. "Gua abis dapet kiriman dari om gua. Mumpung kirimannya tiga kali lipat dari uang bulanan gua, jadi gua harus sedikit foya foya. Nah, kebetulan kan lo juga lagi sedih nih gara gara ketemu si Jura Jura pacar Jaemin itu. Maka dari itu, gua ajak lo kesini biar lo bisa have fun. Gimana? Baik kan gua?"

crush -jnkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang