❛ tujuh ❜

124 30 9
                                    

Note : alur cerita masih flashback.

∆∆∆

Pada pukul 01:20 dini hari, Jennie baru landing di bandara Paris-Aéroport Paris-Charles de Gaulle. Kalau di Indonesia, ini sudah jam 06:20.

Ketika sampai di Paris, Jennie tidak langsung menghidupkan ponselnya, melainkan ia langsung pergi ke hotel yang sudah ia pesan dan langsung tertidur. Perjalanan dari Jakarta, Indonesia ke Paris, Prancis yang memakan waktu 17 jam 20 menit cukup membuat Jennie kecapekan.

Hingga pada saat pagi hari pukul 08:56 Jennie baru terbangun. Yang artinya di Indonesia sudah jam 13:56.

Hal pertama yang Jennie lakukan setelah terbangun dari tidurnya ialah mencari ponselnya di ransel kecilnya. Ketika Jennie menemukan benda persegi panjang itu, ia buru buru mematikan airplane mode dan menyalakan data selulernya. Ia akan menghubungi Jaemin dan kedua orang tua serta kedua mertuanya juga. Setelah itu, Jennie akan pergi mandi lalu menyantap sarapan pagi yang sudah disediakan oleh pihak hotel.

Jennie dibuat mengernyit kala ia mendapat banyak notif miscall dari mama papanya, mertuanya, dan bahkan sekretaris pribadi Jaemin.

Ada apa? Mengapa mereka sampai me-spam telfon Jennie? Memangnya ada hal genting yang sudah terjadi?

Tak mau berpikir lebih lanjut, Jennie langsung saja menelfon balik mamanya. Tidak lama Jennie menunggu mamanya mengangkat telfon. Hanya sekitar 28 detik setelah Jennie menelfon mamanya.

"Halo, ma?"

Terdengar suara tangisan disana, hal itu membuat Jennie semakin bingung. Apalagi, mamanya berbicara dengan suara yang panik bukan main. Suara mamanya juga terlihat seperti suara orang sehabis menangis.

Apa yang sudah terjadi?

"Halo, Jen! Kamu sudah sampai di Paris?" Tanya mamanya di seberang sana. Reflek Jennie mengangguk dan membalas pertanyaan mamanya dengan kalimat "Iya, ma. Sudah."

Hening. Mamanya tidak mengucapkan apa apa lagi. Jennie yang merasa aneh itu kembali membuka suara. "Halo, ma? Ada apa kok spam telfon? Bahkan sampe sekretaris pribadi Jaemin juga. Ada masalah, ya? Maaf tadi pas sampai Paris Jennie langsung tidur. Jadi baru sempet buka hp sekarang."

"Iya, gapapa."

Hanya itu jawaban yang Jennie dapat. Kini, Jennie semakin dibuat bingung. Pasti telah terjadi sesuatu. Apalagi sampai banyak yang me-spam telfon Jennie.

"Ma ad-

"Mama mohon kamu jangan terlalu mikirin ini. Tapi, mama juga ga enak kalo ga ngasih tau kamu. Jadi, mama minta tolong banget, ya? Jangan terlalu mikirin ini, kamu harus fokus sama pekerjaan kamu disana." Potong mamanya di seberang sana.

"Emangnya ada apa sih, ma?"

"Janji dulu, kamu ga bakalan terlalu mikirin ini dan bakal tetep fokus sama pekerjaan kamu disana."

"Iya iya, Jennie janji."

Terdengar helaan nafas di seberang sana. Detik berikutnya, mamanya mulai mengucapkan sesuatu yang sukses membuat tubuh Jennie melemas.

"Jaemin kecelakaan."

Jennie terdiam mencerna perkataan mamanya. Tidak mungkin... kan?

"J-

"Mama jangan bercanda, ya. Masa iya sih Jaemin kecelakaan? Mama kalo mau prank aku jangan yang kayak gini, dong. Engga lucu sama sekali, ma." Potong Jennie. Sebisa mungkin ia tenang, pasti semuanya tidak benar. Pasti Jaemin sedang makan steak di restoran mahal sembari menunggu chat darinya. Pasti. Jennie yakin itu.

crush -jnkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang