Patah hati

3.2K 261 17
                                    

Para orang dewasa berlalu-lalang, bergantian menyapa sepasang tokoh utama alias Om Arka dan Tante Lisa yang berbahagia hari itu. Ada juga bercengkrama dengan keluarga jauh atau kawan yang sudah lama tidak bertemu. Suasana cerah pagi itu pun sangat mendukung. Area taman yang hijau sebuah villa di Bandung dengan berbagai dekorasinya menjadi saksi kebahagian baik pengantin, keluarga, maupun tamu-tamu.

Sementara orang dewasa sibuk ini itu, dua bocah dengan seekor kucing gembul tampak mojok di dekat meja tempat berbagai jenis kue dan cemilan disajikan. Ketiganya sedang asik mengunyah makanan masing-masing, sambil memperhatikan sekeliling yang tampak indah hari ini.

Apalagi Tante Lisa hari itu, benar-benar cantik. Wajahnya, gaunnya, rambutnya, sepatunya, pokoknya semuanya deh. Mika yang notabennya bocah belum SD pun sampai bercita-cita ingin menjadi seperti Tante Lisa suatu hari nanti.

A, Ujar Mika minginterupsi Mario yang baru saja menggigit cup cake-nya.

Apa?

Nanti kalua Mika sudah besar, Mika mau deh kaya Ate Lisa.

Mario mengernyitkan keningnya. Lalu dia melihat Tante Lisa yang dari kejauhan terlihat sedang berdampingan dengan Om Arka menyapa tamu.

Menikah, maksud kamu?

Mika mengangguk. Kalau nanti Mika menikah. Mau cantik kaya Ate Lisa.

Mario mengangguk paham.

Mika mau pakai baju pink. Ada unicornnya. Terus nanti kepala mika pakai tanduk pelangi. Huaa.

Meong! Gak gitu juga kali. Moka sampai menyempatkan diri untung mengeong padahal sedang asik gigit-gititin paha ayam yang di atas rumput. Dapet nyolong kayanya.

Nah kalau yang itu baru Mario tidak paham. Tapi ya sudahlah, namanya juga Mika, dia kan masih kecil. Jadi Mario mengangguk saja biar Mika senang.

A Iyo, kalau sudah besar kita menikah, yuk? Kaya Om Arka sama Ate Lisa. Mika menunjuk sosok Om dan Tante iparnya yang terlihat menjulang meski dari kejauhan.

Mario langsung menatap sambil mengernyitkan kening.

Gak boleh, Mika.

Mika kontan melongo. Ko gak boleh. Kenapa?

Kan kita sodara. Mario berkedip, sejenak bingung bagaimana cara menjelaskannya ya. Pokoknya kalau sodara itu tidak boleh menikah Mika.

Mika seketika Nampak terguncang.

Meong? begitu pun Moka yang sama syoknya. Dia sampai melupakan nafsu makannya.

Hiks. Hiks. Mika mulai berkaca-kaca. Huaaa. Lalu menangis sejadinya. Cup cake yang tidak sempat dikunyah sampai dilepehkan ke rumput begitu saja. Padahal tadi rasanya enak sekali.

Sementara Mario menjadi salah tingkah. Itu faktanya kan. Mereka ini sodara kan. Orang Mika anaknya Ate Lita, adiknya ibu.

Itulah hari dimana Mika merasakan patah hati untuk pertama kalinya. Dia tidak terlalu paham sebanarnya. Yang jelas dia merasa sedih kalau ternyata dia tidak bisa menikah dengan Mario, karena mereka adalah sodara.

Tapi untungnya Mika masih bocah. Hehe. Jadi walau pun setelah nangis kejer selama hampir setengah jam dan tidak bisa ditanya baik oleh Mama mau pun Papa, Mika kembali ceria hanya karena dia dapat Lolipop. Mario sengaja putar otak untuk mencari cara agar Mika terhibur dan berhasil.

Setelah ini Mario janji tidak akan bahas-bahas lagi soal kalau mereka dewasa nanti dan lain-lain. Tidak, Mario tidak mau membuat Mika menangis lagi.

Keuuut

sampai di sini dulu ya cerita bocil-bocil ini. Pelajarannya adalah ayok move on. haha. Mika aja yang abis patah hati bisa langsung move on cuma dengan lollipop. (apaan sih hahah.) pokoknya terima kasih karena sudah menyukai bocil2. tengkyu votes dan komennya ya. sampai jumpa di kisah Mika Mario (dan mungkin Moka) selanjutnya ya. SOON!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Antara Mika, Moka dan Mario - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang