3

499 51 1
                                    

"Kenapa kau senyum-senyum sendiri?"

Pertanyaan tiba-tiba dari Donghae, membuat Kyuhyun dengan cepat membalikkan badannya. Senyuman masih menghiasi wajah pria itu. Donghae mengerutkan alis heran.

"Minho, teman masa kecilku mengajak bertemu minggu depan. Katanya dia akan pindah ke Korea. Kami sudah lama tidak berkomunikasi dan dia tiba-tiba menghubungiku, hyung." Jelas Kyuhyun masih dengan senyumannya.

Donghae merasa terganggu dengan senyuman Kyuhyun. "Melihatmu tersenyum seperti itu membuatku merasa takut, Kyu." Donghae mendekatkan kepalanya ke telinga Kyuhyun. "Kau masih normal kan?"

Mata Kyuhyun langsung membulat mendengar bisikan Donghae. Dengan cepat ia menoyor kepala pria itu membuat Donghae terhuyung ke belakang. "Ya! Tentu saja aku masih normal, hyung. Kau sudah gila ya bertanya seperti itu padaku?"

Donghae mengangkat bahunya acuh. "Siapa tahu kan karena terlalu lama sendiri jadi kau berubah haluan."

Kyuhyun berkacak pinggang dan menatap Donghae dengan mata memicing. "Hanya karena aku tersenyum saat berkirim pesan dengan Minho bukan berarti kami ada hubungan seperti yang kau pikirkan, hyung. Kami hanya dua teman masa kecil yang sudah lama tidak saling berkabar." Kyuhyun tersenyum miring. "Dan perlu kau tahu, aku bukan dirimu yang mencari pelampiasan dengan mengencani banyak wanita sekaligus."

Donghae menoyor kepala Kyuhyun dengan kesal. "Sialan kau, Kyu!"

Kyuhyun tertawa puas melihat Donghae yang kesal. Ia sampai memegangi perutnya karena sakit terlalu lama tertawa.

"Ya ampun! Tidak di kantor, tidak di rumah, kenapa dua duda ini yang selalu menyambutku?" Sebuah suara yang tiba-tiba muncul dari arah pintu membuat Donghae dan Kyuhyun langsung mengalihkan pandangannya. Sahabat mereka yang lain, Eunhyuk, masuk dengan wajah kusutnya.

"Kalau kau mencari wanita cantik, rumahku bukan tempatnya. Dasar kunyuk!" Donghae berkata dengan sadisnya.

Eunhyuk menampilkan mimik sedihnya dan dengan cepat duduk menyempil di tengah-tengah Kyuhyun dan Donghae, membuat kedua pria itu dengan segera mendorongnya dari kedua arah karena membuat sofa yang mereka duduki semakin sempit.

"Paling kau kesini karena diusir istrimu kan, hyung?" Tebak Kyuhyun tepat sasaran.

Eunhyuk mengangguk sedih dan mempoutkan bibirnya membuat Kyuhyun dan Donghae ingin muntah karena melihat tingkat sok imut pria disebelah mereka. "Aku lupa menjemput Jisung tadi jadi Hyoyeon memarahiku. Jadilah aku disuruhnya pergi sampai Hyoyeon tidak marah lagi."

Donghae dan Kyuhyun tertawa puas mendengar cerita Eunhyuk. Bukan sekali dua kali istri sahabat mereka itu mengusir Eunhyuk. Memang dasarnya Hyoyeon itu galak dan Eunhyuk yang takut pada istrinya sehingga mudah sekali ditindas. Alhasil Eunhyuk sering lari ke rumah Donghae atau Kyuhyun sampai istrinya itu tidak marah lagi.

"Hyoyeon memang terbaik." Donghae bertepuk tangan mengapresiasi istri sahabatnya itu.

Eunhyuk mendengus kesal. "Huh.. Kalian tidak merasakan rasanya punya istri galak."

Kyuhyun tertawa mengejek. "Tapi seharusnya kau bersyukur, hyung. Untung Hyoyeon mau menikah denganmu, kalau bukan dia, belum tentu ada wanita yang mau menikah denganmu."

Donghae semakin tertawa kencang dan melakukan tos dengan Kyuhyun. Eunhyuk semakin jengkel diledek oleh kedua sahabatnya. "Sialan kalian berdua!"

"Tapi setidaknya aku lebih beruntung karena masih punya istri daripada kalian berdua. Haha.." Eunhyuk tertawa jumawa yang membuat Donghae dan Kyuhyun diam seketika. Sialan memang Eunhyuk. Lagi-lagi senjata itu yang dia keluarkan.

FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang