5

565 43 5
                                    

"Yeayy.. kita ke mall!" Haechan berteriak kegirangan dan langsung melompat senang bersama Jaemin. Hari ini sepulang sekolah tiba-tiba saja Yoona mengajak mereka untuk mampir ke mall.

Jaemin menatap ibunya penasaran. "Eomma, tumben sekali. Dalam rangka apa kita mampir ke mall?"

Yoona tersenyum simpul ketika membalas tatapan putranya. "Jalan-jalan tentu saja. Sekali-sekali kan. Sudah hampir dua bulan kita di Korea dan eomma belum mengajak kalian jalan-jalan."

Haechan juga mengalihkan atensinya pada Yoona. "Eommaku ikut tidak, imo?" Haechan mempertanyakan keikutsertaan ibunya.

Yoona menggeleng pelan. "Tidak. Seohyun sedang ada operasi siang ini. Jadi hanya kita yang pergi."

"Jeno ikut juga?" Jaemin melirik Jeno yang duduk dibangkunya. Anak itu sepertinya menyimak obrolan mereka sedari tadi. Tetapi saat Jaemin menatapnya, Jeno buru-buru mengalihkan pandangannya.

Yoona lagi-lagi tesenyum dan menatap Jeno yang tengah membereskan barang-barangnya. Sepertinya anak itu akan bersiap pulang. "Jeno.." panggilnya.

Jeno menoleh ke arah Yoona saat namanya dipanggil. "Ya, Saem?"

"Kami akan mampir ke mall. Jeno mau ikut?" Tawar Yoona.

Sudah hampir dua bulan ini Jeno selalu ikut pulang bersama mobil Yoona. Jeno bahkan sering mampir ke apartemen mereka. Jeno merasa nyaman menemukan keluarga baru saat bersama mereka. Karenanya ia sering meminta supirnya untuk menjemputnya di apartemen Jaemin saja alih-alih menjemput di sekolahnya.

Jeno mengulum bibirnya ragu. "Apa boleh? Jeno takut mengganggu quality time kalian."

Haechan dengan tingkah aktifnya segera menghampiri Jeno dan merangkulnya. "Tentu saja boleh. Ya! Kau ini seperti dengan siapa saja."

Jaemin juga menghampiri Jeno. "Iya Jeno. Tentu saja kau boleh ikut dengan kami. Benar kan eomma?"

Yoona mengangguk. "Tentu. Jangan merasa sungkan Jeno. Jeno sudah kami anggap sebagai keluarga kami."

Jeno tersenyum haru dan mengangguk senang. Ia merasakan matanya berkaca-kaca saat mendengar kalimat itu. Jeno jarang sekali diajak jalan-jalan ke mall oleh ayahnya. Pria itu selalu sibuk dengan bisnisnya. Jika sedang ingin ke mall, Jeno biasanya ditemani oleh supirnya.

"Kalau begitu lekas bereskan barang-barang kalian. Kita berangkat sekarang supaya bisa makan siang disana." Tutur Yoona.

Ketiga bocah itu mengangguk patuh dan segera membereskan barang-barangnya.

*****

"Eomma.. aku mau es krim." Jaemin langsung merengek meminta es krim pada Yoona begitu mereka semua menyelesaikan makan siangnya. Ia menunjuk stand es krim di seberang restoran tempat mereka makan.

Yoona menghela nafas. Jaemin walaupun sudah berumur 15 tahun masih sering bertingkah manja padanya. "Oke, tapi satu cone saja ya. Jangan banyak-banyak." Yoona menatap Haechan dan Jeno. "Kalian berdua juga mau?"

Haechan mengangguk dengan semangat. "Mau, imo! Haechan mau rasa cokelat."

"Aku vanilla!/Aku vanilla!" Jeno dan Jaemin berteriak secara bersamaan.

"Kau suka vanilla?/Kau suka vanilla?" Kedua bocah itu saling bertatapan dan melontarkan pertanyaan yang lagi-lagi sama bak anak kembar kemudian keduanya tertawa.

Yoona tersenyum geli dan mengangguk mengerti. "Baiklah. Satu cokelat dan dua vanilla. Biar eomma yang belikan. Kalian tunggu disini." Yoona melangkah ke stand es krim. Ia rasa-rasanya sudah seperti mengasuh tiga orang anak kecil.

FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang