. Memory

472 69 4
                                    

#Light — memory

Senan beristirahat setelah mendapat supresant dan ramuan baru dari haris. Brayden, Haris, dan Gean memilih duduk di sofa kamar Senan selagi menunggu reaksi beta itu.

"Kau bilang dia bukan omega, tapi dia heat?"

Haris meletakan nampan yang berisi beberapa gelas teh untuk Gean dan Brayden. Diluar hujan deras dan dingin mulai menusuk kulit. Jika saja Senan bangun ia tak pernah ingin melihat hujan.

"Ia memiliki kelainan pada genetika second gendernya. Ia adalah beta, tapi ia berposisi sebagai beta yang bisa mengandung."

"Apa selama ini dia tidak memiliki mate?"

Ucapan Gean membuat haris terdiam dan melirik Brayden yang duduk tak jauh darinya. Tangan haris meremas pelan ujung jas milik Brayden. Haruskah mereka menceritakan ini?

Brayden menghela nafas dan berdiri mendekati balkon. Ia menutup tirai dan segala celah agar Senan tidak mendengar sedikit pun suara hujan diluar kastil.

"Kalian selalu menutup semua celah saat hujan?"

"Ini hanya berlaku untuk senan...bukan untuk kami."

Brayden kembali mendudukkan dirinya dan menatap kearah ranjang dimana Senan masih tertidur dengan pulas.

"Ia pernah memiliki mate. Sehwa, pemimpin lama fullmoon kau pasti pernah mendengar itu."

Gean mengangguk lalu kembali menyimak perkataan Brayden.

"Beberapa tahun yang lalu Sehwa tewas dalam pemberontakan yang dilakukan ayahku. Senan menjadi orang yang berbeda sejak itu. Ia sangat membenci hujan, yang membawa kenangan buruk dihari kematian Sehwa."

Gean tersentak namun ia berusaha tetap terdiam meskipun ia sesekali melirik kearah beta yang tertidur diatas ranjangnya dengan damai.

"Lalu apa saja yang terjadi?"

"Kalian berbicara terlalu banyak tentang sehwa..."

Tatapan kosong Senan membuat Gean bisa melihat seburuk apa hari-hari beta itu dikamar ini. Aroma asing yang mungkin adalah milik Sehwa masih tercium diruangan ini.

"Kau sudah bangun? Badanmu terasa lebih baik?"

Senan hanya mengangguk pelan lalu meminta haris untuk memanggil kedua putrinya kekamarnya. Sophiya telah beranjak dewasa dan aegle sudah berusia 7 tahun sekarang.

"Bunda baik-baik saja?"

"Bunda baik-baik saja...dimana aegle?"

Gadis kecil yang berdiri dibelakang Sophiya itu melompat pelan membuat Gean yang ada disana otomatis tersenyum.

"Apa mereka anak-anak sehwa dan senan?"

Brayden yang masih terduduk disebelah Gean hanya menggeleng samar.

"Mereka anak yang diangkat oleh senan dan sehwa. Harusnya, senan memiliki seorang putra. Namun kecelakaan itu merenggut sang calon bayi dan juga sehwa secara bersamaan."

Gean terdiam saat mendengar ucapan Brayden. Tanpa sengaja Senan memandangnya dengan senyum tipis. Beta itu nampaknya benar-benar berterima kasih atas bantuan Gean tadi.

"Apa diluar hujan deras?"

Sophiya yang mendengar itu hanya mengangguk. Ia tau sang bunda akan pergi kemana jika hari sudah terang.

"Hujan sangat deras, lebih baik bunda dikamar saja terlebih dahulu sampai hujan reda."

#Light ── MinsanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang