. Song Ae

196 28 0
                                    

#Light ─ Song Ae

Hampir enam bulan lamanya Senan mendekam didalam kastil, ia tak diizinkan oleh Haris untuk keluar terlalu jauh dan menimbulkan resiko tinggi.

"Haris aku bosan!"

Haris yang menemani Senan selama Gean bertugas itu lantas menjitak kepala yang lebih muda. Haris memberikan sebuah buku berwarna biru muda kepada Senan.

"Lebih baik susun nama untuk anakmu daripada berisik dan membuat tugasku tidak kunjung selesai."

Senan mencebikan bibirnya dan berbalik badan. Beta itu membuka lembaran buku yang dibawa oleh Haris, hanya berisi beberapa kata indah untuk dirangkai menjadi sebuah nama.

"Menurutmu apa satu kata yang bagus untuk mengawali nama anakku?"

Haris menaikan bahunya membuat Senan merasa kesal pada temannya itu. Ia kembali membuka beberapa lembar dan terdiam sejenak.

"Bagaimana jika ae?"

"Ae? Jika putri kecilmu itu aegle, lalu yang sekarang siapa?"

"Untuk sementara biarkan dia memiliki sebutan, biar sophiya dan ayahnya saja yang menyusun namanya."

Haris mengangguk dan kembali mengerjakan laporan yang harus ia kerjakan. Pintu terbuka dan datanglah Gean dengan pakaian rapi mungkin alpha itu sudah membersihkan diri sebelum datang.

"Ah! Gean sudah datang. Aku akan kembali keruanganku, katakan padaku jika ada keluhan."

Senan mengangguk dan haris meninggalkan ruangan. Wajah tegas Gean mendadak berubah menjadi cengiran khas yang menyebalkan.

"Aku tidak heran kenapa hanya aku yang tidak percaya kamu sangat manja..."

Gean tertawa lalu memeluk Senan dan dengan jahil mengigit pipi Senan yang cukup berisi sejak ia mengandung. Gean sepertinya memiliki kebiasaan baru.

"Jangan menggigitku! Jangan gigit le- akh! Kubilang jangan gigit leherku bodoh."

Gean hanya tertawa, Senan yang kesal hanya memukul Gean menggunakan bantal yang ada dikamar.

Senan memilih menyandarkan tubuhnya pada Gean yang duduk dibelakangnya. Gean sendiri tidak keberatan jika beta yang berstatus sebagai istrinya itu menjadi sangat manja seperti sekarang.

"Aku sangat bosan! Haris tidak mengijinkan aku kemana-mana hungg..."

Gean tersenyum lalu mengusap pelan surai hitam kelam milik Senan sebelum mengecup puncak kepala yang lebih kecil darinya.

"Haris hanya ingin kau baik-baik saja. Ia merasa takut akan terjadi sesuatu lagi."

Senan akhirnya mengangguk dan menduselkan dirinya pada tubuh Gean membuat alpha bertubuh tinggi itu terkekeh gemas dan menarik selimut untuk menutupi tubuh keduanya.

"Tidurlah, kamu butuh banyak istirahat."

"Tapi aku ingin diskusi alpha!"

Namun Gean menutup matanya dan membuat Senan mau tak mau juga ikut memejamkan mata. Urusan nama, mungkin bisa mereka bahas lain kali.

Grrr

"GEAN!"

Sret Brak!

"Aw iya sayang kamu membutuhkan sesuatu?"

Senan menunjuk kearah meja dimana ada sebuah gelas kosong diatas sana. Gean yang melihat itu menaikan sebelah alisnya namun tatapan Senan membuat alpha itu langsung beranjak menuju ruangan Haris.

Sampai disana Haris hanya berkata selama ia menjaga Senan beta itu sangat menyukai teh madu milik Sophiya. Gean akhirnya memutar kearah lain menuju kamar sang putri dan kembali lagi ke kamar dengan segelas teh hangat.

"Tadi ingin mengajak ku diskusi?"

"Eumm soal dia."

Senan menunjuk perutnya. Gean tersenyum lalu merebahkan dirinya dengan paha Senan sebagai bantal. Alpha itu mengusap perut Senan sebelum mencubit pelan perut sang beta.

"Kurasa awal ae cocok untuknya kan?"

Gean mengangguk lalu berfikir. Ia memejamkan matanya sedangkan Senan sibuk mengusap rambut Gean.

"Bagaimana dengan aeleen?"

#Light ── MinsanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang