Chapter 5

152 49 2
                                    

Playlist : Now United - Legends

Dave menarik lengan Geysha sebelum Geysha tersungkur ke lantai dan membawa Geysha dalam rangkulannya dengan tangannya yang melingkar di sekitar pinggang Geysha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dave menarik lengan Geysha sebelum Geysha tersungkur ke lantai dan membawa Geysha dalam rangkulannya dengan tangannya yang melingkar di sekitar pinggang Geysha.

"Ngeyel, mampuskan!"

Geysha membuka kedua matanya dan ia terkejut saat jarak wajahnya dan Dave hanya beberapa senti saja. Ia kira badannya akan remuk karena terhempas ke lantai namun ia bersyukur Dave cepat menolongnya.

"Thanks" Geysha berdiri tegap dan menjaga jarak dari Dave. Kini keduanya berdiri canggung atas kejadian tadi. Untung saja tidak ada yang melihat mereka karena semuanya sedang berada di kantin. Kalau tidak mereka pasti akan menjadi trending topik di sekolah. Baik Dave ataupun Geysha tidak mengharapkan itu.

Kini keduanya melangkah dengan diam menuju ruang kepala sekolah tanpa ada yang berniat memulai pembicaraan. Kini suasana di antara keduanya sangat canggung dan dingin.

Tok tok tok

Dave mengetuk pintu ruang kepala sekolah tiga kali sampai terdengar seruan masuk dari dalam sana. Dave mempersilahkan Geysha masuk lebih dulu lalu ia menyusul setelahnya.

"Oh kalian sudah sampai. Duduk dulu, saya selesaikan ini dulu" sapa dan titah Pak Desta menyuruh keduanya untuk duduk di sofa yang tersedia.

Geysha dan Dave masing-masing menduduki bagian ujung sofa yang membuat Pak Desta mengerutkan dahinya heran. Namun ia tersadar kalau kedua muridnya itu tidak pernah akur selama hampir tiga tahun bersekolah di sini.

Pak Desta melangkah menuju Geysha dan Dave dan mendudukkan diri di sofa single di depan keduanya. "Kenapa duduknya jauh-jauhan? Deketan dikit, biar saya mudah ngomongnya"

Geysha dan Dave saling pandang saat mendengar perkataan dari Pak Desta.

"Tunggu apa lagi, cepat duduknya agak dekat. Jangan kayak orang musuhan dong"

Mau tak mau Dave dan Geysha mendekatkan posisi duduk mereka dan kini hanya berjarak kurang lebih sepuluh senti saja.

"Nah, kalau ginikan lebih enak diliatnya"

"Bapak ada perlu apa panggil Geysha ke sini?" tanya Geysha langsung karena ia tidak bisa lagi menahan rasa penasarannya.

"Oh, iya Bapak sampai lupa. Kamu dari kelas sepuluh sering bolos terus, kan? Nilai kamu juga nggak ada peningkatan. Sifat kamu juga nggak berubah, sering ngilang saat jam mata pelajaran"

"Saya di keluarin dari sekolah?" tanya Geysha langsung seakan paham inti pembicaraan dari kepala sekolahnya.

"Bapak belum selesai ngomong, Geysha!" ucap Pak Desta penuh penekanan yang membuat Geysha kembali terdiam.

"Dan kamu Dave, kamu terkenal akan prestasi dan kepintaran kamu di sekolah. Dan Bapak mengutus kamu secara langsung buat memberi pelajaran tambahan buat Geysha waktu pulang sekolah. Terserah kalian mau belajar di mana. Dan Bapak tunggu hasilnya waktu ujian nanti"

EramnesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang