Playlist : Shawn Mendes - It'll Be Okay
Kurang lebih satu jam berlalu, dan Geysha juga sesekali melayani pelanggan yang ingin memesan dan bayar kepadanya lalu kembali melanjutkan belajarnya bersama Dave. Dengan sabar Dave menunggu sebentar saat Geysha melakukan pekerjaannya dan setelahnya kembali duduk di sampingnya dan ia kembali menjelaskan materi yang tidak di pahami Geysha.
"Kak, green tea sama latte satu ya. Juga chesecakenya tiga"
Geysha dan Dave mengangkat kepala kompak di iringi Geysha yang bangkit dari posisi duduknya. "Tunggu bentar, ya. Totalnya empat puluh ribu"
Setelah mengembalikan kembaliannya dan menyerahkan secarik kertas ke dapur, Geysha berniat mendudukkan dirinya kembali di sisi Dave sebelum perempuan yang tadi memesan menghentikan niatnya. "Kakaknya ya? Ganteng. Boleh bagi nomornya nggak?" tanyanya tanpa basa basi dan rasa malu.
Geysha menahan senyum saat melirik Dave yang cuek bebek dan perempuan cantik di depannya yang ia tebak seumuran dengan mereka. "Boleh, bentar ya"
Sontak Dave yang memang mendengar pembicaraan mereka langsung mengangkat kepalanya dan melempar tatapan sinisnya yang tentu saja di tujukan untuk Geysha, satu-satunya perempuan yang suka melawannya dan ia benci.
Mungkin?
Beralih menatap perempuan yang masih berdiri di depan meja kasir yang kini tersenyum malu saat bersitatap dengannya. "Maaf, kenalin ini pacar saya. Dia cuma iseng" ujarnya sambil merangkul Geysha yang kini melototkan kedua matanya. Tidak percaya dan tidak menyangka bahwa Dave akan berbicara ngawur dan merangkulnya.
Perempuan yang tadinya tersenyum malu-malu kini menatap Geysh sinis dan langsung berlalu sambil menghentakkan kakinya, kesal.
"Lo apa-apain sih. Gue tonjok juga lo ngawur banget"
"Lo kan emang pacar gue"
"Gue nggak mau jadi pacar lo!"
"Gue juga. Lo jelek!"
Karena kesal, Geysha berniat menggigit lengan Dave yang tanpa ia sadari masih merangkul mesra bahunya. Lagi, niatnya terhenti saat mendapat deheman seseorang dari belakang mereka.
"Ehem!"
Secepat kilat melepaskan lengan Dave di bahunya lalu membalikkan badannya, kini ia melihat ekspresi mengejek dari Clara yang di tujukan untuknya. "Kenapa, kak?" tanyanya bersikap seolah tidak menyadari kalau kini Clara terlihat terang-terangan menggodanya dengan menatap Dave -yang kini kembali duduk dan sibuk dengan bukunya- lalu ke arahnya dan mengerling nakal.
Memang Clara sudah balik dari urusannya dengan Ibu negaranya beberapa menit lalu.
"Lanjut aja mesra-mesraannya. Ini biar kakak yang antar, cewek yang tadi, kan? Yang mau minta nomor PACAR kamu" ucap Clara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eramnesia
Teen Fiction"Mereka buta akan kenyataan, mereka bisu akan kebenaran dan mereka tuli akan kejujuran" --ps : konflik ringan-- ***** Geysha Aurelia, siswi nomor satu yang selalu ditakuti oleh semua siswa siswi di SMA Adhyasta. Tatapannya yang tajam dan wajah rupa...