21

1.8K 196 15
                                    


Baru saja aku mengurungkan niatku untuk menghubungi Gregory, ponselku menyala dan panggilan masuk dari lelaki itu muncul di layarnya. Aku segera mengangkat panggilan itu dan langsung berkata, "Maaf sudah menggangumu, tadi aku ingin mengatakan sesuatu tapi sebaiknya kita bisa bicara di rumah saja, kau pasti sedang sibuk"

Gregory terkekeh pelan di seberang sana, "Aku tidak sibuk baby, katakan ada apa?"

Aku menggigit bibir bawahku, sambil memandangi air kolam yang jernih aku menyusun kalimat permintaan maaf untuk Gregory di kepalaku.

"Aku ingin bertanya, apakah kita baik-baik saja?" tanyaku.

"Tentu Tatum, apa yang membuatmu berpikir bahwa kita tidak baik-baik saja?"

"Entahlah..." aku menghembuskan nafas gusar, "Aku hanya ingin mendengarnya langsung darimu"

"Kita baik-baik saja Tatum, kau tidak perlu mencemaskan apa pun" sahut Gregory, di seberang sana.

"Gregory aku ingin meminta maaf atas sikapku yang keterlaluan tadi pagi" kataku, "Tidak pantas bagiku menuduh Mr Banning seperti itu, dia adalah seseorang yang sangat kau hormati"

Aku dapat mendengar hembusan nafas pelan lolos dari bibir Gregory, "Tidak perlu meminta maaf Tatum, aku juga tidak bisa menyalahkanmu sebab  kau belum mengenal Banning dengan baik. Ia tidak seburuk yang  penampilannya"

Aku memejamkan mata menahan diri untuk tidak menyela Gregory dan mengatakan perbuatan brengsek Banning kemarin malam.

"Dia adalah orang yang telah mengajariku banyak hal, seseorang yang sudah kuanggap seperti ayahku sendiri. Dulu aku bekerja kepadanya dan mendapatkan banyak pengalaman darinya sehingga aku bisa membangun perusahaan konstruksi sendiri"

Ucapan Gregory tentang Jeremy Banning malah menimbulkan kecurigaan di dalam benakku. Jika dulu Gregory bekerja untuk pria itu maka tidak menutup kemungkinan Banning menyimpan kebencian melihat Gregory mampu mendirikan perusahaannya sendiri, terlebih lagi perusahaan Gregory berkembang jauh lebih pesat dibandingkan perusahaan Banning yang menjadi tempat Gregory sebelumnya bernaung. Sama seperti politik, di dalam bisnis kita juga tidak dapat mempercayai siapa pun selain diri sendiri.

"Jadi kau tidak kesal kepadaku?" tanyaku, mencoba untuk melupakan Jeremy Banning yang memenuhi kepalaku.

"Mungkin" jawabnya.

Oh.

"Kau tidak akan bisa" sahutku dengan suara yang merayu, "Sebab aku punya kejutan untukmu saat kau tiba di rumah"

Sorry darl, you missing the text— Bagi kalian yang ingin membeli versi Ebook Wife For Sale bisa kalian cari di google playstore or playbook dengan kata kunci WiFE FOR SALE RERE. Thank you.

— TBC —

Vote+comment for next!

Wife For Sale (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang