1. Awal Mula.

258 120 228
                                    

Happy Reading-!!

•••••

1. Awal Mula.

"Cansu, Abang lo bertumbuk sama Arjuna!" teriak seorang gadis dari depan kelas. Nafasnya tersengal-sengal, seperti habis berlari ribuan meter.

"Bertumbuk?"

"Berantem Cansu, itu di lapangan," ucap gadis itu tak santai sambil menunjuk-nunjuk kearah lapangan sekolah.

Tanpa banyak bicara lagi, Cansu langsung mengambil sapu yang ada di kelasnya lalu berlari menuju lapangan. Sesampainya di lapangan, mata indahnya melihat gerombolan murid-murid yang menyaksikan perkelahian antara kakak laki-lakinya dan Arjuna, kakak kelasnya.

Dengan sigap Cansu membelah kerumunan itu hingga sampailah di tengah-tengah. Kakaknya dan Arjuna sedang bergelut sengit, sudah banyak luka lebam dan sudah kusut juga seragam kedua pria itu.

"Bang Enzi!!" teriak Cansu memanggil sang Kakak.

Perkelahian terhenti saat keduanya mendengar teriakkan Cansu. Enzi menoleh ke arah adiknya. Tunggu, jangan lupakan sapu yang dibawa Cansu tadi. Sapu itu sukses membuat seluruh murid yang ada di sana bingung.

"Lo kenapa bawa sapu?" tanya Enzi mewakili semua murid yang bingung.

"Nah!" ucap Cansu sambil memberikan sapu itu pada Enzi.

Enzi menerimanya dengan penuh kebingungan.

"Ayo lanjutin! Udah gue kasih senjata, lo harus menang!"

Enzi melongo tak percaya. Begitupun dengan Arjuna, pria itu langsung terduduk lemas karena kejadian langka ini. Suasana yang tadinya ramai, kini menjadi hening karena Cansu.

'Adik macam apa dia? Bukannya memisah, malah mendukung, pake dibawain senjata lagi,' batin Arjuna tak percaya.

"CANSU GRISTARA HARSHA!!!" pekik Pak Bambang keras, sang Guru BK yang terkenal galak.

"Iya? Kenapa?" tanya Cansu dengan wajah polosnya.

"Kamu bukannya memisah mereka, malah kamu mendukung kakakmu," ucap Pak Bambang kesal.

"Kasian Bang Enzi dong, bapak lihat sekarang, si Junjun aja pakai sabuknya buat mukulin Bang Enzi yang pakai tangan kosong. Kan gak salah kalau saya ngasih senjata juga, biar imbang gitu," jawab Cansu.

"Arjuna! Bukan Junjun," kesal Arjuna kembali berdiri.

"Sudah-sudah! Kalian bertiga ke ruang BK sekarang!" suruh Pak Bambang.

"Saya gak salah kok diangkut juga?" protes Cansu tak terima.

"Udah ayo!" ajak Enzi merangkul pundak Cansu.

Akhirnya perkelahian itu berakhir di ruang BK. Dan Cansu juga ikut serta diangkut disana. Pak Bambang menyalahkan gadis itu karena dianggap mendukung perkelahian Enzi dan Arjuna.

Cansu yang malang! Niatnya menolong kakaknya, tapi ikut mendapat poin juga.

•••••

"Semua ini salah lo! Kalo lo gak berantem sama Arjuna gue gak bakalan dapat poin tadi. Udah gak istirahat malah mendekam di ruang BK. Untung ada AC nya."

"Lah salah lo sendiri, ngapain lo ngasih gue sapu tadi?" balas Enzi.

"Yakan gue sebagai adik yang baik membe---"

"Udah cepetan naik, ngomel mulu dari tadi. Panas kuping gue," potong Enzi.

"Ishh," desis Cansu kesal.

CANSU (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang