15. Camping!

127 65 111
                                    

Happy Reading-!!!!

•••••

15. Camping!

Cansu menoleh ketika namanya dipanggil. Ellen, gadis itu yang memanggilnya. Cansu tahu kalau orang yang memanggilnya itu Ellen, mantan pacar Arjuna. Ellen berlari kecil menuju Cansu. Gadis itu tersenyum manis. Cansu bingung, ada apa dengan gadis itu yang tiba-tiba saja tersenyum kearahnya?

"Kenapa?" tanya Cansu bingung.

"Mau kenalan aja, gue Ellen," jawab Ellen sambil mengulurkan tangannya.

Cansu membalas uluran tangan Ellen, "Cansu."

Ellen tersenyum, "Semoga kita bisa temenan baik ya."

Sedangkan Cansu, gadis itu menatap Ellen heran. "Lo gak salah ngomong gitu? Lo udah tau kalo Junjun mutusin lo karena dijodohin sama gue. Kenapa lo gini? Lo gak marah?"

Ellen hanya menggeleng, "Nggak, kenapa gue harus marah sama lo? Lo gak salah, gue udah tau kalo Arjuna dijodohin sama lo."

Ellen menghela napasnya, rasanya terasa sedikit sakit jika mengingat hal itu, "Lagipula Arjuna pacaran sama gue bukan karena suka. Arjuna taruhan sama temen se-genk dia."

Cansu membulatkan matanya tak percaya, "Yang bener? Lo tau darimana?"

"Iya, alasan gue pindah ke Jerman bukan karena urusan bisnis Papah gue, tapi karena mau menghindari Arjuna. Lo hati-hati ya sama dia," jelas Ellen panjang lebar.

"Wah brengsek tuh anak," ucap Cansu sambil geleng-geleng kepala.

Ellen tertawa, "Bukan cuma Arjuna. Enzi juga sama brengseknya, dia juga sering main cewek 'kan?"

Nyatanya semua itu benar. Enzi maupun Arjuna sama-sama jauh dari kata baik. Cansu hanya bisa mengangguk pasrah, memang seperti itu kenyataannya.

"Mau ke kantin bareng?"

•••••

Arjuna berkali-kali menghela napasnya. Ada rasa bersalah dan takut yang tercampur menjadi satu. Bersalah pada Ellen, dan takut pada Cansu. Arjuna tak sengaja mendengar percakapan antara Cansu dan Ellen di kamar mandi. Niatnya mau menyusul Cansu, tapi malah dikejutkan fakta kalau Ellen tahu alasan hubungannya dengan gadis itu.

"Lo kenapa sih?" heran Aarav ketika melihat Arjuna tampak merenung.

"Ellen tau kalo hubungan gue sama dia karena tantangan dari Riski, parahnya lagi Cansu juga tau itu. Gue tadi gak sengaja denger mereka berdua ngomong tentang masalah itu," jawab Arjuna.

Bukannya ikut merasakan apa yang Arjuna tengah rasakan, Aarav malah bertepuk tangan semangat sambil tertawa. Arjuna tentu saja terkejut, ada apa dengan sahabatnya ini? Bukannya ikut susah, pria itu malah menertawakan dirinya.

"Lo kenapa sih?" tanya Arjuna bingung.

"Mampus! Salah sendiri mainin hati anak orang. Udah hubungan lo sama Cansu gak jelas, sekarang malah makin gak jelas. Gue yakin, Cansu gak mau lagi sama lo!"

Arjuna melotot tak percaya, "Bukannya ngasih doa yang baik, malah ngatain gue."

Aarav menatap Arjuna serius, "Gue saranin, lo temuin Cansu sekarang. Daripada makin panjang, yang ada Cansu makin gak mau sama lo."

Arjuna tersenyum senang. Walaupun Aarav tadi menertawakan dan mengumpati dirinya, pria itu masih memberi saran terbaik untuknya. Arjuna sendiri juga heran, padahal selama ini dia yang lebih banyak berpacaran sana-sini. Tapi malah Aarav yang lebih berpengalaman soal dunia percintaan.

CANSU (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang