apakah di ujung sana kau menantiku?
menunggu pesan-pesan
yang tak kunjung terkirim
karena lebih dulu lenyap kabarmendamba cerita sepanjang hari
yang tak lekas terdengarmengharap kehadiran sesosok aku
walau hanya terpampang dalam layarapakah di sudut sana kau menantiku?
menunggu panggilan datang, lalu
mengajakmu berbincang dalam diammendamba tawa dan senda gurau
yang hinggap pada tengah malamhingga lelap dalam buaian mimpi
yang keduanya tak lagi muramjadi,
apakah kau masih
menyisakan dongengmu
untukku?apakah kau masih pandai
merangkai lelucon
sialan itu?apakah kau senantiasa
menyulam senyum jahilmu,
untukku?apakah kau masih senang
menertawakan hal
bodoh itu?dan apakah
kau bersedia memberi
separuh ruang hatimu
untukku?nisyarizkikaaa
pada: O2/1O/21
KAMU SEDANG MEMBACA
manuskrip patah hati
Poetrytuan, berkenankah jika kupinjam namamu untuk melengkapi bait- bait kesedihan? dan sudikah kau menjadi bagian dari kidung- kidung kehilangan? copyright 2O21 ; nnnisyaaa