bukankah manusia sangat piawai
dalam mengubah pikiran, juga
perasaan?yang awalnya paling didambakan saja, akan terabaikan pada waktunya; yang katanya sungguh diperjuangkan akan terasingkan juga pada masanya
bukankah manusia amat mahir
dalam menyembunyikan pikiran,
serta perasaan?sungguh,
dari sejak awal temu, aku memang sudah menyiapkan segalanya; entah
plester, obat merah, alkohol, kain kasa,
tak lain untuk membalut hati yang mungkin sewaktu-waktu akan terlukadan ternyata benar; di
pertengahan cerita, apa-
apa yang aku cemaskan, satu demi
satu semesta wujudkansegala hal yang kuanggap baik;
ternyata malah berbanding terbalik
apapun yang kusangka bahagia;
justru berujung nestapamungkin,
seharusnya memang tak ada
yang mesti diharapkan dari sekadar pesan yang terkirim di-
angka delapan, lalu
dibalas di angka sembilantidak ada yang pantas dinanti
selain ruang pesan tak berpenghuni
yang sudah jemu ditempatiserta
tak ada yang patut ditunggu dari panggilan-panggilan
yang hanya mendapat jawaban
sedang berada di panggilan lainnisyarizkikaaa
pada: 2O/1O/21
KAMU SEDANG MEMBACA
manuskrip patah hati
Thơ catuan, berkenankah jika kupinjam namamu untuk melengkapi bait- bait kesedihan? dan sudikah kau menjadi bagian dari kidung- kidung kehilangan? copyright 2O21 ; nnnisyaaa