CHAPTER 1

7.7K 376 22
                                    

Angin sepoi-sepoi membuat rambut hitam Jisung melambai-lambai, sedangkan tangan kirinya sibuk memainkan lolipop yang tengah diemutnya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angin sepoi-sepoi membuat rambut hitam Jisung melambai-lambai, sedangkan tangan kirinya sibuk memainkan lolipop yang tengah diemutnya saat ini. Lolipop itu keluar masuk lewat mulutnya. Chenle hanya menatapi si seme yadong dengan mulut yang sedikit terbuka, ia menganga. Tanpa sadar Chenle menelan air liurnya sendiri dan Jisung melihat itu.

"Nih?" permen bekas emutannya ia sodorkan pada si uke.

"Iyuhhh~" Chenle bergidik menatap lolipop yang sudah basah kuyup karena ulah Jisung.

"Yakkk~ ini bekas ku dan kau pikir ini menjijikan?"

"Bagaimana dengan ini..." Tanpa aba-aba Jisung menarik tengkuk leher Chenle dengan satu tarikan dan...

Cuppp~

Dua bibir sejoli itu akhirnya saling bertemu. Kedua mata Chenle membola karena kaget, tubuhnya terasa kaku dan tak bisa ia gerakan. Jisung yang melihat ekspresi wajah Chenle membuatnya menyeringai.

"Buka mulutmu." Jisung berucap dengan deep voicenya yang membuat Chenle dengan perlahan menuruti perintah sang dominan.

Lidah sang dominan mulai menerobos masuk kedalam mulut Chenle dan disana ia mulai bermain. Sedangkan Chenle ia masih mematung tak bergerak. Jari jemari Jisung meraba area sensitif dan disana mata Chenle mulai tertutup dan kedua tangannya menarik baju sang dominan, sang uke mulai menikmatinya.

"Aishhh~ bocah pemalas ini!" Ia melihat adik laki-lakinya tertidur dengan bibir yang dimajukan.

"Yak~ bodoh bangunlah!" Tubuh itu terguncang dengan keras, Sontak Chenle pun langsung terbangun.

"Jadi ini hanya mimpi?"

"Aaahhh..." Chenle berteriak dan mengacak rambutnya dengan kesal. Renjun sang kakak yang melihat tingkah bodoh adiknya membuat tangannya menoyor kepala Chenle. "Cepatlah bangun bodoh jika kau mau tumpangan gratis hari ini."

*
*
Chenle berjalan sembari bersiul menatap kanan kiri diarea lapangan sekolahnya. Para murid sudah mulai berdatangan untuk memulai harinya, entah untuk belajar atau hanya untuk membuang-buang uang orangtuanya. Contohnya Park Jisung ia datang kesekolah bukan untuk belajar tapi hanya untuk tebar pesona sebagai si penguasa sekolah.

Angin seperti berhembus kencang saat Jisung beserta teman-temannya melewati Chenle, "Ahh.. sayang sekali itu hanya sebatas mimpi."

Langkah kaki Jisung terhenti dan ia menoleh dengan sebuah lolipop yang keluar dari mulut seksinya. Tanpa sadar Chenle menelan air liurnya dan dengan jelas Jisung melihat tingkahnya itu. Chenle berpikir apa Jisung akan memberikan lolipopnya seperti di mimpi lalu mereka berciuman. Jisung melambaikan tangannya mengisyaratkan agar Chenle datang menghampirinya. Kedua bolamata milik Chenle hanya celingak-celinguk memastikan jika memang dirinya yang diisyaratkan Jisung. Dengan hati yang berdebar Chenle melangkahkan kakinya menghampiri sang dominan.

Jisung mendekatkan wajahnya dan kini manik keduanya saling bertemu. Dengan perlahan bibir itu mulai mendekat.

'A.. apa dia akan menciumku?' Batin Chenle. Namun sayang yang diharapkan Chenle sirna sudah.

"Apa kau berharap aku akan memberikan sebuah ciuman?" Bisik Jisung dan menempelkan lolipop basah miliknya dibibir Chenle sebelum melangkah pergi.

"Kenapa dia bisa tahu isi otak ku sekarang?" Pikirnya sembari menjilat bibir, "Aghhh~ ini sangat manis."

*
*
Chenle berlari menelusuri koridor yang saat ini nampak sepi karena semua murid memang sudah memasuki kelasnya masing-masing. Hingga langkah kakinya terhenti karena pendengarannya terganggu oleh suara aneh yang didengarnya.

"Asshhh~"

"Pelanhh.."

Chenle yang hendak memasuki toilet ia urungkan niatnya karena penasaran ia malah melangkahkan kakinya kearah lain, itu bagian belakang sekolah. Langkahnya mengendap-endap dan ia membolakan matanya saat satu siswa dengan kancing seragamnya yang sudah terbuka sedangkan siswa yang lainnya tengah menikmati nipple milik lawannya. Lagi-lagi tanpa sadar Chenle menelan air liurnya.

"Bagaimana bisa mereka melakukan hal seperti itu disekolah?" Ucap Chenle dengan sangat pelan.

"Kau mengintip?"

'Deep voice ini?' Batin Chenle dan benar saja Park Jisung sudah ada dibelakangnya.

"Yakk~ kenapa kalian ada disini?" Ucap Haechan dengan wajah merah dan keringat yang masih menempel dikulitnya.

"A... aku hanya tidak sengaja." Sahut Chenle.

"Kau jelas tengah mengintip." Ucap Jisung dengan seringaiannya. Chenle hendak berlari namun tangannya dicekal oleh Jisung, disana sang dominan membisikan sesuatu ketelinga Chenle. "Jika kau ingin mencobanya datang ketempat ku."

Chenle langsung menggelengkan kepalanya dan berlari sedangkan Jisung ia menertawakan tingkah sang uke.

"Yakkk~ apa yang kau bisikkan?" Tanya Mark yang cukup penasaran.

"Hanya sesuatu yang menyenangkan."

*
*
JiChen
*
*

Jangan lupa Voment...

119 [END✔️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang