🌻 LISGO

1.1K 169 30
                                    

"Kenapa belum tidur?" Suara menenangkan Ed terdengar di pendengaran Selena. Ini sudah nyaris pukul sebelas malam saat ia menelpon sang suami.

"Edennya gak mau tidur. Padahal udah malem." Adunya sambil cemberut menatap putri sulungnya yang pura-pura tak mendengar keluh kesah yang ia sampaikan.

"Loudspeaker dong. Aku mau ngomong sama Eden." Pinta Ed yang segera Selena laksanakan. Tak lupa mengubah metode panggilan menjadi video call.

"Eden? Ayah mau ngomong sama Eden katanya." Gadis kecil yang semula begitu serius dengan lego pemberian sang Ayah mendongak mendengar suara Ayahnya memanggil lewat telpon.

"Ayaaaah!!" Gadis itu berhambur ke pangkuan ibunya dangan tangan sudah menggenggam ponsel sang Ibu yang menampilkan wajah Ed di layar.

"Kenapa belum tidur, sayang? Ini udah malem. Besok kan Eden sekolah." Tanya Ed dengan nada begitu lembut.

Mendengar tanya sang ayah, Eden mendongak menatap ibunya sambil cemberut.

Gadis itu menyamankan diri menikmati belaian lembut tangan sang bunda di kepalanya. "Eden masih mau maen lego, Ayah." Gadis itu merajuk. Setelah Ed resmi menjadi ayahnya, Eden menjadi kian manja saja.

Apalagi melihat ayah dan bundanya kian menempel. Huh! Eden selalu berebut dengan bundanya.

"Lanjutin besok aja sepulang sekolah ya? Sekarang Eden bobo. Kasian Bundanya udah ngantuk."

"Bunda ngantuk?" Tanyanya polos sambil menatap bundanya.

Wanita cantik itu mengangguk segera. Disambut dengan helaan nafas Eden yang harus rela menunda proyeknya membangun pesawat dari kotak-kotak kecil tersebut.

"Yaudah deh, Eden bobo. Tapi besok Eden mau Ayah sama Bunda jemput Eden pulang sekolah. Janji!" Ujarnya sambil mengulurkan jari kelingkingnya ke wajah Selena yang tersenyum geli.

Sebuah kecupan mendarat di kening gadis kecil itu. "Iyaaa. Sekarang bobo. Bilang dadah dulu ke Ayah."

"Dadah Ayah! Eden mau bobo dulu. Besok jangan lupa jemput Eden, ya ayaaah?" Ujar si gadis manis sambil melambaikan tangannya ke layar.

Ed juga ikut melambaikan tangannya gemas. "Iya, Ayah janji.. Goodnight, Eden. Bobo yang nyenyak, sayangnya Ayah."

Usai mengucap selamat tidur pada Ed di sertai kecupan yang membuat layar ponsel ssang ibu basah, Eden segera bangkit sambil menuntun ibunya ke kamar mandi untuk sikat gigi dan cuci tangan.

"Yaudah aku juga mau bobo duluan." Pamit Selena.

Nah sekarang giliran pria yang menikahi Selena bulan lalu itu yang cemberut. "Semangatin aku dong. Masa kalian tidur aku kerja." Gelak tawa Selena mengudara.

Semenjak kejadian terungkapnya rahasia dibalik kelahiran Eden, Ed memang lebih terbuka. Jika sebelumnya Ed selalu menunjukkan sempurna dan lebih diam. Maka sekarang pria itu lebih terbuka akan perasaannya.

Ed yang sekarang bisa menggoda walau ia juga akan merona karena kalimat godaan yang ia lontar, merajuk lalu cemberut karena Selena terlalu sibuk dengan pekerjaan. Ah, Selena lupa. Ia sudah kembali bekerja. Dengan bujuk rayu berupa service dari Selena dari malam hingga menjelang pagi, lalu di lanjutkan saat tengah hari sampai sore sebelum Ed berangkat kerja.

Itu pengalaman Marathon sex terhebat di hidup Selena. Sungguh. Tak menyangka ia melewati masa-masa seperti itu. Akan merayu suaminya dengan pelayanan di ranjang.

Uuh... Mengingatnya Selena jadi malu sendiri. Tapi ia senang. Ketakutan awal dimana tak ada satupun pria yang tertarik padanya mulai menghilang saat rahasia itu terungkap.

Happy Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang