Chapter Seven: Merried⚠

2.4K 46 2
                                    

Merried
Pairing; Kuroken, KuroTsuki, TsukiYama
Haikyuu, @Haruichi Furudate

N:Hati-hati typo bertebaran, dan jangan terlalu berharap dengan adegannya.

.
.

Angin malam berhembus kencang, hawa dingin sangat terasa hingga membuat beberapa orang memakai jaket yg sangat tebal. Mungkin, karena sudah memasuki bulan oktober.

Tidak terasa tahun akan berganti, pegawai kantoran semakin tersiksa dengan kertas pemberian bosnya. Kuroo Tetsuro, seorang pegawai kantoran yg akhir-akhir ini stres dengan pekerjaannya. Melepaskan semuanya stressnya dengan melakukan seks dengan sang istri, Tsukishima kei—ah, maksudnya kuroo Kei.

Mereka sudah menikah beberapa bulan yg lalu, mereka hidup bahagia sebagai sepasang suami istri. Sifat sang istri yg tsundere terkadang membuat kuroo gemas bukan main, terkadang ia gemar menggoda sang istri sampai mendapatkan pukulan atau injakan dikaki dan juga didada.

Baju-baju sudah berserakan dibawah lantai, entah siapa yg melempar. Diatas ranjang hanya ada mereka berdua, kuroo dan kei. Peluh membasahi tubuh, akibat dari perbuatan mereka sendiri. Gigi kuroo bersentuhan dengan punggung kei, sedangkan sang istri hanya menungging dan pasrah digempur oleh suami.

Giginya membuat ruam merah keunguan dipunggung, menandakan bahwa orang yg sedang ia setubuhi ini adalah miliknya seorang. Hanya miliknya dan tidak ada yg boleh menyentuhnya selain dirinya.

"Mhh—Kuro…"Desah sang istri menyapa Indra pendengaran Kuroo.

"Panggil aku seperti dulu…Kuroo-san, panggil aku seperti itu."Bisa Kuroo lihat kei mengangguk, ia tersenyum kemenangan. Memegang pinggul sang istri yg terasa mungil baginya dan semakin gencar menggerakan pinggulnya hingga ranjang berdecit, sedangkan wajahnya bersembunyi dileher sang istri.

Rambut kei yg mulai panjang menggelitik wajah kuroo, tapi ia hiraukan itu. Besok, ingatkan kuroo untuk meminta kei memotong rambutnya.

Decitan ranjang hanya lagu tambahan bagi mereka, sedangkan lagu yg paling merdu adalah desahan sang istri.

"Ahh—Kuroo-san, Lebih…ku mohon."Sesuai permintaan, Kuroo menarik pinggang kei. Membuat penisnya semakin melesak masuk kedalam, sang istri memekik kecil. Setiap dorongan, ia selalu memekik saking dalamnya dorongan yg diberikan.

"Kei…aku Cinta kamu."Bisik Kuroo tepat ditelinganya, tapi ia tidak menjawab dan hanya mendesah. Kuroo tidak mempermasalahkan itu, karena tsukishima kei tetaplah tsukishima kei.

.
.

Matahari mulai muncul dari balik gorden, kicauan khas burung dipagi hari juga terdengar. Kuroo membuka kedua belah matanya, mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yg masuk. Semalam adalah malam yg panjang, kuroo akui itu.

Ia menoleh kesamping, kei masih terlelap dengan selimut yg menutupi tubuh mulusnya. Kuroo tersenyum, tapi kemudian ia panik saat melihat jam.

"Astaga, aku terlambat!."Kuroo mengumpat berkali-kali, ia menggosok gigi dan mencuci wajahnya. Lalu memasang jas kantor miliknya, membenarkan sedikit rambutnya.

Merasa sudah siap, walaupun ia tidak mandi. Tapi kuroo sudah rapi dan juga tampan. Tanpa ada niatan membangunkan sang istri, kuroo mengambil kunci mobilnya lalu keluar dari rumah. Pasti kei kecapean, sudahlah biarin dia tidur dulu, pikir kuroo.

【Fanfiction Haikyuu】 Shipping Haikyuu⚠ [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang