CHAPTER 8

8.8K 678 70
                                    

Happy Reading-!!🤳

Warn⚠️ ada sedikit Adegan berdarah dan bahasa kasar.
______________________

Revan memasuki kamar vano dan berjalan ke arah Ken.

"Apa?" Ucap Raven.

Ken yang paham maksud adiknya pun menjawab.

"Kakinya." Singkat Ken.

Revan menghampiri Vano, vano yang melihat Revan pun menatap tajam dirinya.

Yang malah terlihat menggemaskan.

"Mau ngapain lu!" Selidik vano.

Revan hanya diam, ia menarik kaki vano yang masih dirantai itu.

Dan menatap Daddy nya.

"Dad" panggil Raven

Alex paham maksud dari putranya itu.

"Hm" Alex memberikan kunci rantai itu,  Raven segera membuka nya.

Ia menatap luka yang ada dikaki vano, dengan sengaja Raven menekan luka dikaki itu.

Shhh

"Ngapain lu pencet anjeng!" Marah vano.

Revan tersenyum tipis

"Sakit?" kekeh Revan serta tawanya yang mengerikan itu.

Bulu kuduk Vano berdiri mendengar tawa itu.

Revan segera mengobati Luka kaki vano dengan telaten dan lembut, berbeda dengan tdi.

Setelah selesai mengobati luka dikaki nya mereka tidak langsung pergi namun menatap Vano itens.

Beberapa saat Zico mengetuk pintu kamar vano.

"Masuk" titah Alex.

Zico segera masuk dan menunduk kan kepala nya.

"Ada masalah?" Ucap Alex datar.

"Tuan ada seseorang yang membawa kabur uang perusahaan sebesar 30 miliar" Ucap Zico menunduk.

Alex yang mendengar hal itu hanya acuh baginya uang 30 miliar hanya hal kecil. Namun seorang pencuri harus diberi pelajaran bukan.

"Hm, apa kau sudah membawa nya ketempat biasa?" Tanya Alex.

"Tentu tuan, Dia sudah berada ditempat 'itu'." Ucap Zico.

"Revan jaga adikmu" tegas Alex.

"Tentu dad" ucap Revan, ia paham Daddy nya akan kemana.

"kalian ikut Daddy" Ucap Alex kepada putranya yang lain.

Mereka mengganguk dan mengikuti Alex.

Sedangkan Abraham serta Revan menatap Vano yang memanyunkan bibirnya.

"Apa lihat lihat, mau gue colok tu mata!" Ketus Vano.

" menggemaskan" kekeh Revan Sambil duduk disamping vano dan menarik kakinya itu.

Abraham menghampiri ke 2 cucunya itu, Abraham mengelus Surai vano dengan lembut.

Seketika vano teringat dengan sang bunda membuat Cairan bening keluar dari matanya.

Abraham mengernyit bingung, hanya karna Ia memegang Rambut nya Vano menangis?.

"Hiks... Bunda gue lu bunuh anjing!!" Tangis Vano.

Ah, akhirnya mereka paham kenapa anak ini menangis.

"Ya itu salah jalang itu karna menyembunyikan Keturunan Leopold" dingin Abraham.

ELVANO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang