ELVANO

CHAPTER 7

Happy Reading-!!😘

Warn⚠️ Terdapat bahasa kasar.

__________________________

"Mau kemana kalian hm?"

Nada dingin itu membuat mereka sedikit takut, dengan hati hati mereka berdua menoleh.

Disana mereka melihat seseorang dengan Rahang tegas serta tampan sedang menatap tajam dirinya.

Vano sedikit takut, tapi ia terlihat biasa sja

"LU SIAPA ANJENG"

"INI DIMANA?!!"

Teriakan Vano membuat telinga Nico serta pria itu berdengung.

Pria itu menatap tajam vano serta Nico.

"Nico apa kau juga berniat kabur hm?" Tanya pria itu dengan alis terangkat.

Nico yang ditatap seperti itu pun hanya bisa menunduk.

"Jika seseorang bertanya angkat kepala mu dan jawab pertanyaan nya!" Dingin nya.

Dengan perlahan Nico pun menatap nya dan cengengesan

"Hehehe gak ada niat kabur kok bang Devan" ucap Nico sambil menatap Devan.

Yaa pria itu adalah Devan Daxter Leopold anak ke 3 Alex.

"Dan baby kau akan kemana?" Tanya Devan sambil menatap Vano

Vano yang bingung pun melihat sekitarnya, siapa yang dipanggil baby?

Karna kesal Nico pun menggeplak kepala vano dengan pelan.

"Itu bang Devan manggil bego" greget Nico.

"Lah jambu, nama gw vano bukan baby" ucap vano kesal.

"Heh ini dimana? Terus lu juga ko?" Bingung vano

"Ini Di London, dan ini rumah om yang kemarin gw ceritain disekolah" jelas Nico.

"Jadi lu yang bunuh bunda gue?!!!" Murka Vano

Tanpa takut dia pun menonjok wajah Devan, Devan yang terkejut pun menggeram marah

Ia mencengkram ke2 pipi vano dengan keras hingga terdengar ringisan dari sang empu.

"Anak nakal?" Ucap Devan menyeringai dan menekan pipi vano dengan keras.

"Bang udah kasian vano" ucap Nico sambil memegang tangan nya.

"Diam Nico, anak ini harus diberi pelajaran, ternyata benar didikan jalang itu sangat buruk" ucap Devan dingin.

Vano yang mendengar bundanya dihina pun wajahnya memerah karna marah, ia sangat tdk menyukai jika bunda nya dihina

"Apa maksud Lo bangsat, gak usah ngehina bunda gue lu anjing" Ucap Vano lantang tanpa takut.

Nico yang melihat itu pun meringis, baru kali ini ada yang berani dengan abang nya itu.

"Mulut mu sepertinya indah jika dijahit" ucap Devan menyeringai.

Dari belakang muncul sosok pria yang tidak jauh berbeda dengan devan

"Ada apa?" Tanya nya.

"Kabur." Singkat Devan.

Pria itu mengganguk paham, dan mendekati mereka.

Ia membawa Vano dalam gendongan nya, Vano yang kaget pun memberontak dan memukul punggung tegap Gara.

Gara Daxter Leopold

Anak dari papa Edgar, irit bicara, tidak suka basa basi, tidak dapat dibantah dingin serta sangat posesif kepada Vano tentu saja.