CHAPTER 9

6.1K 581 49
                                    

Happy Reading-!!💘

________________________

Kembali ke Rafa.

Setelah Keluar dari ruangan itu, ia langsung masuk ke dalam mansion dengan baju penuh darah dan rambut nya yang acak acakan.

Saat akan masuk ke dalam kamarnya, di ruang keluarga ia melihat Nico sedang menonton kartun dengan Leon dan Zergan.

Ia melewati mereka begitu saja, sebelum benar benar pergi Leon memanggil dirinya.

" Bang mau kemana?" Tanya Leon.

"Vano" Singkatnya.

Leon melotot dan menatap Rafa dengan tatapan horor.

"Apa?" Tanya Rafa saat melihat ekspresi yang diberikan adik sepupu nya itu.

"Abang mau ke vano kayak gitu?" Tanya Leon menatap Rafa dari atas sampai bawah.

Rafa baru menyadari bahwa dirinya belum membersihkan tubuh nya itu.

Rafa memasuki lift dan segera masuk ke kamar nya untuk membersihkan diri.

"Dasar es sikopet" cibir Leon.

Sedangkan dikamar vano...

Vano saat ini masi dalam pelukan Alex, ia yang kesal pun mendorong tubuh Alex hingga jatuh.

Duk

Duk

Brakk.

"Shh knp baby?" Tanya Alex

Sedangkan yang lain saat melihat hal itu hanya diam menatap Alex datar.

"Mau pulang." Ucap vano.

Alex menggertak giginya, dan menggeram marah terlihat dari tangannya yang mengepal.

Dengan cepat Alex bangun dan mencengkeram dagu vano dengan kasar.

"Knp tidak pernah nurut hm?" Ucap Alex penuh penekanan.

"Ngapain nurut sama orang yang udah bunuh bunda" datar vano.

Alex yang mendengar itu terkekeh geli.

"Jalang itu pantas mati." Dingin nya.

Vano menatap tajam Alex, yang mana malah terlihat menggemaskan.

"brengsek" ucap vano menatap dingin Alex.

"Ah Daddy menyukai tatapan mu itu, kkk " kekehnya dengan cepat Alex menggendong vano dan membawa nya keluar kamar.

Vano pun terkejut dan memberontak Digendong an itu.

Rafa yang baru keluar dari kamar nya pun menyusul para saudara nya untuk kebawah.

Rafa yang geram melihat adiknya memberontak pun buka suara.

"Diamlah baby" dingin Rafa.

Vano yang mendengar nada dingin itu pun langsung diam, entah kenapa dia takut dengan nada dingin itu.

Akhirnya mereka semua sampai dibawah, dan ternyata semua keluarga sudah berkumpul disana.

Alex duduk disamping Edgar dan Ken.

Alex memangku Vano dan membalik tubuh putra nya itu agar menghadap kepada keluarga nya yang lain.

"Apaan si!, Turunin gue!" Ucap vano memberontak.

Namun hanya dianggap angin oleh mereka.

Vano menatap sekitar dan matanya menatap sosok Bryan duduk dengan papa dan mamanya

ELVANO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang