CHAPTER 10

4.9K 406 13
                                    

Happy Reading-!!🍭

Pagi

Pagi tiba, sinar matahari yng hangat itu masuk melalui celah celah kecil tersebut.

Perlahan mata indah yang semula tertutup kini terbuka, ya siapa lgi jika bukan tuan muda Leopold Elvano

Vano yang baru bangun duduk di tepi ranjang untuk mengumpulkan nyawa nya, saat sedang melamun vano mendengar suara pintu terbuka.

Ia menoleh dan mendapati Seseorang yang mengaku sebagai abang nya itu keluar dari toilet, wajah vano memerah menatap badan abang nya yang berotot itu.

Ken yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk untuk menutup area privasi nya menoleh, melihat adik manis nya menatap perut ABS nya.

"Kenapa? Pingin kayak abang juga?" Tanya Ken dengan sedikit tertawa.

"Idih, pede siapa juga yang mau kek gitj, perut gue udah bagus juga walaupun gak ada rotinya" Balas vano

Ken mendekat dan berdiri didepan vano, sedikit menunduk dan menyentil dahi adik manis nya itu.

Pletak

"Aduh, apaan sii sakit tau gak" ucap vano sambil mengelus dahi nya yang sedikit merah.

"Udah abang bilang kemarin, jangan pake bahasa gaul mu disini!." Dingin nya

Vano menelan ludah nya

"Keceplosan" Ucap vano

'mending gue nurut bentar hari ini, nge lihat kolam sama singa gede kmaren ngeri jg' ucap vano dalam hati sambil menatap Ken cengengesan.

"Nunggu apa? Mandi sana udah pagi, nanti ada maid yang nyiapin baju cepet" ucap Ken sambil menatap adik nya itu

"Iya iya" balas vano sambil berdiri dan melangkah ke dalam kamar mandi itu.

Ken pun mengganti baju nya

Posisi nya

Ken segera memakai baju milik nya, setelah memakai baju ia memanggil maid untuk membawa kan baju Vano

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ken segera memakai baju milik nya, setelah memakai baju ia memanggil maid untuk membawa kan baju Vano.

Setelah menaruh baju itu, maid tersebut langsung keluar dari kamar nya. Ken mengambil hp milik nya dan memainkan nya sambil menunggu vano keluar dari kamar mandi.


Beberapa menit kemudian, akhirnya vano keluar dengan handuk yang menutupi area privasi nya.

Ken menoleh dan menatap vano datar, vano yang merasa ditatap menatap balik.

"Apaan jangan natep kek gitu, kek om om pedo malahan" sinis vano.

"Perut kmu mulus putih gak kayak punya cowo" enteng Ken.

Vano melotot dibuatnya,

"Heh enak bener tu mulut kalo ngomong, klo mau ngehomo jangan sama gu- vano. Kasian kegantengan Vano" Ucap vano hampir keceplosan

ELVANO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang