CHAPTER 11

4.5K 337 36
                                    

.
.
.
.
.

Setelah mendapatkan apa yang diinginkan, vano segera memutar Vidio yang telah ia unduh.

Sedangkan Ken melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda,


Setelah cukup lama mereka berdua sibuk dengan urusan masing masing, sekarang sudah waktu tidur siang untuk baby Leopold ini.

Ken menutup laptop nya dan segera berdiri menghampiri vano yang masih saja asik dengan handphone nya.

Ken menatap datar Vano yang tidak mempedulikan keberadaan nya.

Dengan cepat ia mengambil handphone dari genggaman Vano dan menaruh nya asal, lalu menarik adik nya itu untuk tiduran diranjang itu.

"Apa si bang!" Kesal nya

"Tidur udah siang"

"Tidur siang buat cewek aja, Vano cowok gini disuruh tidur siang."

"Tidur" dingin Ken.

"Mending Abang aja sini ikut Vano nonton, "

"Vano lihatin dari tadi lihatin komputer Mulu" lanjut nya

Ken menatap Vano sekilas, tidak menghiraukan ucapan nya.

Dengan cepat tangan nya menarik tubuh kecil vano untuk berbaring, lalu melempar sembarang handphone tersebut.

"Apaan si hp nya pecah dodol" sinis nya sambil menatap benda pipih yang sudah hancur.

"Abang bilang tidur!" Tegas nya lalu menarik vano kedalam dekapannya.

"Ck, gue gak mau ngga ngantuk!" Jawab nya.

Kenneth menatap nya dingin, tangan nya mencengkram kuat pergelangan tangan adik nya itu hingga memerah.

"Tidur" dingin nya.

Kenneth tidak ingin adiknya sakit karena kurang tidur, karena itu ia memaksa vano untuk tidur siang.

"Sialan" umpatnya kemudian mencoba menutup mata nya, dan tidur

Ken tersenyum tipis, dengan lembut tangan nya terulur mengelus rambut tebal vano.

Lalu dirinya ikut tidur disampingnya dan menutup mata nya.

~~~~~~~~~

"Eungh" lenguhan itu berasal dari vano yang baru saja membuka matanya. Mata bulat itu menelusuri semua celah celah kamar dan tidak mendapati sosok Kenneth yang tidur dengan nya tadi siang.

Ia menoleh ke sisi kiri ranjang nya melihat jam, ternyata sudah pukul 4 sore ia bangun dari duduk nya lalu mengetuk pintu kamar nya beberapa kali hingga seseorang masuk dan membungkuk sopan terhadap dirinya.

"Ada apa tuan muda" ucap nya sopan.

Ia adalah Jhon, bodyguard kepercayaan yang Edgar perintahkan menjaga vano, karena Zico tidak bisa disisi vano saat ini.

Edgar tidak ingin keponakan nya itu terluka sedikitpun.

"Em, bang Ken kemana? Terus lu siapa? Mana Zico?" Tanya nya beruntun sambil menatap Jhon tajam.

"Tuan Kenneth serta yang lainnya sedang ada pertemuan penting, saya Jhon bodyguard yang tuan Edgar perintahkan untuk menjaga anda."

"Lalu untuk Zico dia sedang mendampingi tuan besar dalam pertemuan itu".

"Oh" jawab nya singkat, tangan nya memberi kode agar Jhon segera keluar. Ia mematuhi nya dan langsung keluar tidak lupa menutup pintu.

"Anj gue gabut banget setan, ini dikamar nya kaga ada apa apa emang?" Tanya nya.

ELVANO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang