06

312 57 0
                                    

Hari ini tanggal 31 Desember, Zia sudah di rumah Jea sejak pagi. Keluarga nya memutuskan untuk tahun baruan di rumah Nenek Zia dan sudah berangkat sejak kemarin malam. Jadi semalaman Zia di rumah sendiri dan pagi nya ia memutuskan untuk langsung ke rumah Jea.

"Zia, udah sarapan belum?" tanya Mamah Jea.

"jujur malu bilang nya, tapi Zia emang belum sarapan tante hehe," jawab Zia malu-malu.

"ih kenapa harus malu, santai aja. sebentar yaa tante minta buatin dulu," Mamah Jea meminta membuatkan Sandwich telur kepada Bi Amy yang bertanggung jawab untuk masak di rumahnya.

"tante maaf ngerepotin," nada bicara Zia sangat lucu Mamah dan Papah Jea sangat gemas mendengarnya.

"sarapan tuu penting buat kalian-kalian yang masih dalam pertumbuhan gini,"

"Papah juga selalu bilang gitu tante,"

"yauda, selamat sarapan yaa. tante mau yoga di halaman belakang, kamu sama Jea kalau mau ikut bisa langsung ke belakang aja,"

"baik tante, makasii."

Papah Jea juga ikut beranjak dari ruang makan, menyisakan Zia, Jea dan Bi Amy.

"Bi Amy, sarapan bareng sini," ucap Jea.

"iyaaa Bi sini," tambah Zia. Bi Amy pun ikut makan sarapan bersama Zia, Jea sudah duluan sarapan bersama Mamah Papah nya dan kini ia sedang menikmati Jus racikan Bi Amy.

"Bi Amy tuu orang sini asli atau bukan?" tanya Zia.

"bukan, Bi Amy asli orang Lampung,"

"di sini sendiri atau sama keluarga?"

"sama keluarga, tinggal deket sini. tapi anak pertama milih tetep tinggal di Lampung katanya enak lebih sejuk."

"ohh di deket gunung emangnya bi?"

"iyaa,"

"waaahh seru banget pasti punya rumah deket gunung gitu, sejuk."

"ayoo ikut Bi Amy misal pulang ke Lampung, dijamin betah,"

"boleeehhh," jawab Zia dan Jea serentak. Zia melanjutkan sesi tanya jawabnya dengan Bi Amy sedangkan Jea tiba-tiba teringat sesuatu. Ia mengambil handphone nya dan mulai memotret Zia, kemudian ia kirim ke grup yang baru saja dibuat semalam.

LINE

look who's here?
/send pict

Jihan
Zia kok gak bilang mau dateng pagi:(

Davion
Zia bantu beberes apa gmn? pagi banget

Harbi
@Jihan syg kamu mau otw skrg?

Davion
masih pagi Har, jgn sampe gua kick dah

wkwkwk
Har cepet anter Jihan kesini

Harbi
gua masih menikmati matahari pagi tapi
nantian aja yaa syg @Jihan

Davion
gua udh ancang2 mau nge-kick lu nih

Jihan
kamu masih di bawah selimut Bi
aku otw sendiri aja dianter Pak Ari

ayoo Han sini, kita marathon movies lagi

D

avion
@Harbi macem lu menikmati matahari, mustahil

Harbi
@Davion setidaknya gua udh bangun pas matahari pagi baru muncul, gak kaya dua makhluk ini @Juan @Jenanta gak pernah liat matahari pagi setiap weekend. mau jadi apa coba

@Jenanta emg bnr2 kebo dia mah
Zia masih blm sadar sama notif hp nya wkwk

Harbi
betul emg Jenanta mirip kebo
lagi curhatin apaan dia sama Bi Amy? wkw

gak gituuuu
mending curhat, lg cosplay jd wartawan dia
Bi Amy jd narasumbernya

Davion
pagi-pagi udah lawak lu pada

Jihan
Jea ku otw!!!!!!

Harbi
kok gak nungguin aku?

Jihan
kamu mending kumpulin niat buat mandi dari skrg

Davion
mohon pindah pc saja ibu-bapak

okeee hati-hati!!!!!


Sampai percakapan mereka selesai, Zia tidak juga sadar dengan notif handphone nya. Rupanya ia sangat menjiwai menjadi reporter.

"Zi, gua ke ruang tv yaa, lu kalo udah selesai langsung samperin aja," ujar Jea menginterupsi percakapan Zia dan Bi Amy.

"e-eh oke oke Je," jawab Zia dan Jea berlalu ke ruang TV.

###

Kesadaran Juan perlahan terkumpul, seiring dengan suara notif yang muncul dari handphone nya, kebetulan ia lupa non-aktifkan Wifi nya.

Masih setengah sadar ia meraba nakas di samping tempat tidur nya mencari benda berbentuk persegi tersebut. Setelah menemukan, Juan langsung membuka notif yang sejak tadi berbunyi. Mata nya langsung terbuka lebar melihat foto Zia berada di chat paling atas.

Juan menampar diri nya sendiri, memastikan jika ia sudah tidak sedang mimpi. Juan sangat merindukan Zia, karena mereka terakhir bertemu saat pensi waktu itu. Juan tidak berani chat Zia duluan tanpa konteks yang jelas.

Semalam ia sangat senang saat Jea membuat grup yang terdapat Zia di dalam nya. Rasa rindunya sedikit mereda tapi pagi ini melihat foto terupdate Zia bukan membuat rindu nya semakin mereda justru membuatnya semakin ingin cepat bertemu Zia.

Ini masih jam 9 tapi ia sudah semangat untuk mandi kemudian mau langsung ke rumah Jea.

"Dewa kamu kesambet apa jam segini udah mandi?"

"jangan gitu dong Bunda,"

"lagian kamu gak kaya biasa nya, kamu ada acara sekolah lagi?" Bunda Juan saja sangat terkejut anak nya bangun pagi di Hari Minggu, bahkan tanpa dibangunin.

"ada, yang aku bilang waktu itu mau nginep Bun,"

"tapi ini terlalu pagi buat pergi nginep Dewa, rumah temen kamu juga deket bukan di Yogya,"

"gapapa Bun, biar bisa bantu siap-siap dari sekarang,"

"hmmm…" Bunda Juan menatap lekat wajah anak nya. Mulai merasa curiga.

"Bunda kenapa ngeliatin Dewa kaya gitu?" panggilan Juan di rumah memang Dewa dan belum ada yang tahu selain teman sekolah nya dulu.

"kamu udah punya pacar ya?"

Juan tersedak, langganan sekali Juan dengan tersedak. "belum Bun, doa'in aja biar cepet punya," jawab Juan berusaha sesantai mungkin karena kalau dia gugup Bunda nya ini akan mulai mengintrogasi.

"kata Bunda sih mending jangan punya dulu, kamu masih kekanakan banget soalnya kasian pacar nya nanti,"

"Bunda kok gitu," Juan memasang wajah sedih dan Bunda nya tertawa puas.

"kalo mau punya pacar tuu, tunjukin dulu kamu udah bisa dewasa," 

"udaah kok," 

"mana Bunda belum liat," 

"ke orang yang mau aku jadiin pacar lah Bun," enteng sekali Juan menjawab.

"kalo gitu sih jatohnya kamu cuma  pura-pura dewasa di depan orang yang kamu suka, dewasa itu bagaimana cara kamu menyikapi semua hal dan tidak terbatas pada 'siapa' nya, dan cara menyikapinya  dengan bener-bener kamu pikirkan dahulu baik buruknya." 

Juan mendengarkan petuah sang Bunda dengan seksama. Siapa tahu dengan itu ia bisa langsung pdkt ke Zia dan berakhir menjadi pacar nya. Juan sepertinya sedang dimabuk cinta.

….

Hi! Jika kalian suka cerita ini, tolong bantu vote dan beri feedback dengan bahasa yang baik di comment yaa.. ✨

—flawersun🌻



I Love U #02 - Junghwan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang