29 Januari 2020
Yoong mengaduk kopi hangat didepannya, tidak peduli dengan ocehan dua member yang membuat kepalanya berdenyut. Sooyoung dan Yuri. Entah apa yang dari tadi mereka perdebatkan.
"Kau sudah baca artikelnya, Taeyeon membatalkan konser solonya di Singapura?" Yuri menyodorkan ponselnya kearah Yoona yang masih acuh dan Sooyoung yang menggangguk antusias.
"Ck ck ck... Si pendek itu luar biasa. Kita juga pasti akan kesulitan karena virus tidak jelas ini," Sooyoung ikut kesal.
"Namanya Covid eonni!" Yoona menginginkan sambil menyeruput kopinya.
"Apalah itu," Sooyoung tidak peduli, "Hey... Apakah kalian bisa menghubungi Seohyun? Dia mengabaikan pesanku, bahkan tidak muncul digrup chat."
Yuri menatap ponselnya, "Dia juga tidak membalas pesanku saat aku mengajaknya keluar bersama tadi, padahal sudah aku bilang Yoong ikut. Biasanya dia paling semangat jika si Choding ini ikut."
"Jinjja? Ini aneh!"
Yuri menatap Yoona yang bersikap tidak peduli, "Tidak ada yang terjadi kemarin, kan? Kalian tidak bertengkar lagi kan?"
Yoong yang merasa diintrogasi kedua eonni nya menegakkan tubuhnya, "Berhentilah berprasangka buruk!"
"Kalian bertemu?" tanya Sooyoung penasaran, "Ceritakan apa yang terjadi!"
Tidak nyaman dengan pembicaraan ini, Yoona kembali menyeruput kopinya, "Molla!"
"Ya Im Yoona! Kau yakin dia baik-baik saja? Aku tidak ingin lagi jika kau kembali menyakiti dongsaeng ku!" marah Sooyoung.
"Bukankah kita sudah sepakat untuk tidak lagi ikut campur urusan mereka?" Yuri bicara sinis, "Kalian selalu lupa jika dongsaeng kita bukan hanya Seohyun, Yoona juga dongsaeng kita. Mereka punya hak yang sama!"
Yoona diam. Sebenarnya dia tidak yakin karena saat dia meninggalkan apartemennya pagi-pagi tadi dia tidak yakin Seohyun masih disana atau sudah pergi. Apalagi setelah pembicaraan sensitif tadi malam, pembicaraan sensitif yang membuatnya meninggalkan Seohyun sendirian di kamarnya tanpa kata.
Yoona mengusap wajahnya kasar. Kalimat Seohyun yang dengan berani mengutarakan perasaannya kembali mengganggunya. Dia yang tidak bisa mengontrol perasaannya terpaksa tadi malam pergi begitu saja.
"Yoong!" Yuri menggoyang lengan Yoona, "Gwenchana?"
Tergesa-gesa Yoona berdiri, "Aku harus pergi!" ucapnya segera menyambar tas dan berlalu.
***
Terburu-buru Yoona berlari kearah apartemennya. Tadinya dia sama sekali tidak terbersit kekhawatirannya pada Seohyun sebelum kedua eonni nya membahasnya.
"Wasseo?" sapa seorang namja sambil membawa spatula saat Yoona terburu-buru masuk. Terlihat baru selesai memasak makan malam mereka.
Kaget dengan namja yang tiba-tiba menyodorkan minuman hangat untuknya, Yoona tidak segera menerimanya, "Kau sendirian saja, Seung Gi oppa?" tanya Yoona sambil melirik pintu kamarnya yang masih tertutup rapat.
"Berharap aku datang dengan seseorang?"
Yoona menggeleng, menyadari pertanyaan bodohnya.
"Huk huk huk,"
Yoona dan Seung Gi menoleh pada pintu kamar Yoona yang mengeluarkan suara batuk, "Kau dengar itu? Dari tadi aku memakai handset. Jangan-jangan ada orang lain selain kita disini," ucapnya melangkah mendekati pintu kamar Yoona.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEFT OUT
Romance"Untuk apa memulai jika pada akhirnya ditinggalkan. Aku bukan membencimu, hanya tidak ingin bersamamu." _Im Yoon Ah "Kenapa sekarang kau jadi tidak peduli betapa banyaknya kesakitanku eonni. Kau menjauh. Kau jadi dingin dan... kau terlihat membencik...