KEMARAHAN YANG MELUAP

312 27 8
                                    

Seohyun mendengus kesal saat dirinya terbangun dan Yoona sudah hilang entah kemana. Dia menganggap Yoona kembali mengingkari janjinya. Rasa pusing kepala kembali menyergapnya. Berkali-kali dia memijat pelipis matanya.

Dddrrrttt... Drrrttt...

Seohyun yang baru menyalakan ponselnya langsung dihubungi managernya. Dia melupakan kalau besok pagi ada schedule.

"Ne oppa!" Sapa Seohyun saat dirinya mengangkat panggilan ponselnya.

"….............."

"Mianhae aku demam, bisakah kau mengatur ulang schedule besok," pinta Seohyun. Dan setelah bicara ini itu sedikit Seohyun mematikan ponselnya.

Tidak berapa lama ponselnya kembali berdering. Sooyoung meminta panggilan video. Walapun malas, Seohyun mengangkatnya.

"Seohyun ah... Kau sedang diapartemen Yoona?" Sooyoung langsung mengkonfirmasi keberadaannya saat panggilan baru masuk sambil mengamati sekeliling Seohyun, tanpa menyapa atau menanyakan kabar.

Tidak ingin langsung menjawab, Seohyun memperhatikan sekeliling Sooyoung juga, disebelahnya ada Sunny yang tertidur dan hampir seluruh tubuhnya ditutup selimut tebal. Dapat dipastikan mereka baru saja melakukan ritual cinta mereka.

"Kau menginap di dorm Oh!GG lagi?" Tanya Seohyun mengalihkan pembicaraan. Dia memang sudah lama jarang mengikuti kumpul-kumpul bersama eonni nya.

Sooyoung mengangguk, "Chukka baby! Aku tidak mengira uri maknae bisa membuat seorang Dewi Korea tidak berdaya dengan pesonanya!" ucap Sooyoung bersemangat.

Seohyun yang tidak mengerti hanya mengernyit, dia tidak tahu apa yang telah dia lewatkan. "Apa yang kau bicarakan eonni?"

"Kau tidak tau?! Yoong datang kemari dan memohon agar Taeyoen membiarkan dia bersamamu! Aku benar-benar tidak menyangka jika sikap dingin Yoong selama ini karena perintah dari Taeyoen!"

"Mwoya?!" seketika nyeri kepalanya hilang. Kalimat Sooyoung tadi seperti petir yang menyambar dadanya.

"Kau benar-benar tidak tahu?" Sooyoung memastikan dan dijawab gelengen oleh Seohyun, "Sebenarnya aku juga tidak begitu mengerti yang terjadi hari ini tapi aku akan mencoba menceritakan yang tadi terjadi di dorm ini!"

Lagi-lagi Seohyun yang pandangannya sudah kosong mengangguk. Otaknya sungguh tidak dapat berpikir jernih dengan informasi yang baru saja dia terima dari Sooyoung. Semua terlalu tidak masuk akal. Bahkan cerita dramapun tidak begini menyesakkan.

***

Berkali-kali Seohyun mengusap air matanya kasar didalam mobil. Dia marah, sangat marah sampai tidak tahu bagaimana mengeluarkan segenap amarahnya. Dia dengan gila mengendarai mobilnya dengan pandangan buram karena matanya berembun oleh air mata. Dia yang selama ini selalu taat peraturan berkendara kini mengabaikannya.

Dia tidak mengerti dan tidak ingin mengerti perintah gila yang diberikan leader mereka pada Yoona. Dia baru tahu, sikap buruk Yoona padanya bukan karenanya bukan juga karena keinginan Yoona sendiri. Dan tentu saja bukan hanya dia saja yang terluka, tapi Yoona juga. Dan itu yang membuatnya tidak bisa menerima ini semua.

Mempermainkan perasaan membernya dan bertindak seperti Tuhan. Tentu saja Seohyun tidak dapat menerima ini, kesakitan mereka selama ini, air mata yang terkuras, ternyata ada seseorang dibalik ini semua yang bertanggung jawab.

Setelah memasukkan Keylock dorm yang dia hafal diluar kepala, Seohyun berjalan dengan tergesa menuju tempat latihan mereka. Berbeda dengan saat Yoona datang, sekarang karena tengah malam hampir semua mamber sudah masuk kedalam kamar mereka masing-masing kecuali Hyoyeon yang masih menonton drama di TV.

LEFT OUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang