"Dia sudah tidur?" Hyoyeon bertanya pada Tiffany yang baru keluar kamarnya.
Tiffany hanya mengangguk, "Dia baru saja meminum obatnya dan langsung memejamkan mata. Apa semuanya baik-baik saja? Bagaimana dengan maknae?"
Hyoyeon menatap pintu kamar Yoona yang terkunci dari dalam dan tanpa menjawab, Tiffany mengerti duo maknae ada didalam sana.
"Istirahatlah, aku akan menggantikanmu menjaga Taeyeon!" Hyoyeon memecahkan lamunan Tiffany yang masih menatap pintu kamar Yoona.
Tanpa menunggu jawaban, Hyoyeon masuk kedalam kamar Taeyoen dan tidur disebelah Taeyeon. Mereka sepakat tidak akan membiarkan Taeyeon sendiri.
Sunny menempelkan kalaeng beer dipipi Tiffany, "Ingin mabuk bersama?" tawarnya.
"Ani, besok aku ada schedule!" tolaknya namun membuka penutup kaleng ditangannya kemudian menegaknya cepat.
Sunny terkekeh, "Ne, tentu saja satu kaleng tidak akan membuatmu mabuk. Mau aku ambilkan sebotol Soju?"
"Lupakan, aku benar-benar tidak boleh mabuk!"
Jessica tiba-tiba meletakkan botol Soju didepan mereka, "Bukankah ini yang biasa kita lakukan saat kita dirundung masalah?"
"Sica Jjang!" seru Sunny bersemangat. "Aku akan mengambil gelasnya."
"Gwenchana?" Jessica bertanya lirih.
Tiffany tidak menjawab, dia menyambar Soju yang dibawakan Jessica dan langsung meneguknya dari botol, tanpa menunggu gelas Sunny.
"Bukankah besok kau ada schedule?" Jessica kembali bertanya saat melihat betapa berantakannya keadaan Tiffany sekarang.
"Aku terus berfikir tujuan Taetae melakukannya dan aku sama sekali tidak bisa menemukannya, namun sekarang bukan itu masalahnya... Seohyun marah."
"Uri maknae... Tidak seperti itu, itu hanya kemarahan sesaat!" tutur Jessica sambil merebut botol Soju ditangan Tiffany, "Taeyeon memang berbuat salah, namun... tetaplah disisinya."
Tiffany menutup mukanya dengan telapak tangan, "Seohyun melarang kami bahagia, kami tidak diperkenankan bersama."
"Jangan terlalu dipikirkan, Yoong akan menyelesaikan semuanya."
Tiffany menggeleng, "Aku tidak menemukan jalan keluar disini!"
Jessica menggenggam tangan Tiffany, menyalurkan kekuatan, "Semua akan baik-baik saja, semua akan bahagia."
***
Yoong menatap Seohyun yang sedang terlelap setelah meminum obat penurun panas. Dia menghembuskan napas berat, yang dilakukan Seohyun tadi... adalah hal yang tidak pernah dia pikirkan.
Perlahan, agar tidak menganggu Seohyun, Yoong beranjak kedapur, disana ada Sooyoung yang tengah makan apel, kalau dilihat dari sisanya dia sudah menghabiskan empat apel.
"Apa hanya tinggal kita bertiga didorm?" Yoong menyapa Sooyoung.
"Ne, mereka ada schedule pagi!"
"Mau ramyeon eonni?" Yoong manawari saat melihat Sooyoung yang seperti anak terlantar, hanya makan apel.
Sooyoung menggeleng, "Ani, aku sedang diet!"
"Wae... kau tidak terlihat gemuk?"
"Berat badanku naik karena aku tidak melakukan aktifitas berat. Ini membuatku benar-benar tertekan. Aku jadi tidak bisa makan semauku!" gerutu Sooyoung sebal, namun kemudian mata Sooyoung beralih pada Yoona yang sedang memasak ramyeon, "Bagaimana denganmu, apa berat badanmu juga naik?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LEFT OUT
Romance"Untuk apa memulai jika pada akhirnya ditinggalkan. Aku bukan membencimu, hanya tidak ingin bersamamu." _Im Yoon Ah "Kenapa sekarang kau jadi tidak peduli betapa banyaknya kesakitanku eonni. Kau menjauh. Kau jadi dingin dan... kau terlihat membencik...