14 April 2010
"Tidakkah kau mendengar peringatan ku Jung Sooyoen?" hardik Taeyoen begitu melihat Jessica masuk ke dorm. "Menjauhlah darinya!"
"Bisakah kita membicarakannya besok Taengo, aku sungguh lelah," ucap Jessica sambil memijit pelipisnya. Dia tidak ingin berdebat. Tidak untuk malam ini. Ini akan menjadi perdebatan yang panjang, apalagi dia yakin tak ada siapapun di dorm ini kecuali mereka berdua.
"YA JUNG SOOYOEN!"
Jessica mendelik mendengar teriakan Taeyoen, "Apa yang salah denganku? Apa kau cemburu? Tidak bisakah kau mengendalikan rasa cemburumu?"
"Kau pikir aku masih menyukaimu?"
"Ne!" jawab Jessica lantang, "Siapapun akan berpikir demikian jika berada diposisiku." Sedetik kemudian Jessica terkekeh, "Apakah itu balas dendam mu padaku karena aku menolakmu? Karena kau tidak bisa mendapatkan orang yang kau cintai jadi aku juga harus mengorbankan perasaanku?"
Taeyeon menggeleng, "Aniya... Ani itu aku...," Matanya berkaca-kaca. Kebingungan yang teramat sangat seakan menghukumnya.
Bukan hanya Taeyeon, Jessica pun tak kalah terluka dengan pernyataan dirinya sendiri, "Kenapa kau harus sekejam ini, hmm? Apa salahku? Aku tidak pernah memintamu mencintaiku, aku... aku... aku juga tidak pernah menyuruhmu menjalin hubungan dengan Tiffany dikala hatimu mencintaiku. Kau yang melakukan itu! Kau yang memulai segala kebohongan itu, kenapa kau menuntutku harus melakukan kebohongan yang sama?!" tangis Jessica pecah, dia terjongkok sambil menyembunyikan wajahnya diantara lututnya. Dia sungguh terluka.
"Sooyeon ah... Jebal... mengertilah, aku melakukan ini untuk grup kita. Aku...."
Jessica menggeleng, dia mengangkat kepalanya menatap mata Taeyeon tepat dimanik matanya, "Itu tidak benar, kau melakukan itu untuk keegoisanmu sendiri Tae..., Kau seakan lupa jika kau bukan Tuhan, jadi kenapa kau berusaha mengendalikan perasaan orang lain."
Taeyeon berjalan perlahan kearah Jessica dan berjongkok didepannya, "Kwon Yuri, tidak akan ada orang lain yang mampu menjagamu sebaik dia. Tidak akan ada orang lain yang mencintaimu sebanyak dia mencintaimu. Percayalah padaku, kau akan sangat bahagia saat bersamanya."
"Geurae, aku akan melakukannya, guende... sebagai gantinya, aku akan sangat membencimu, aku tidak mau melihatmu didepan atau dibelakang panggung lebih dari 3 detik. Aku... Aku butuh seseorang yang aku benci untuk tetap bertahan."
Taeyeon mengangguk, "Arraseo... Bencilah aku sebanyak yang kau mau Sooyeon ah."
Dan saat itu, tanpa mereka sadari ada mata dan telinga lain yang ada di dorm mereka. Dia yang Entah bagaimana selalu tidak sengaja tau tentang yang terjadi di sekeliling mereka.
***
28 JANUARI 2020
"Im Yoona... apa kau mencintaiku? Apa kau jatuh cinta padaku?"
Awalnya Yoona diam memikirkan jawaban yang akan dia lontarkan, namun kemudian dia terbahak. Dia membiarkan tawanya membuat kepalanya terpacu untuk memikirkan jawaban apa yang ingin didengar Seohyun.
Seohyun mendesah, "Aku tau itu terdengar seperti lelucon untukmu eonni dan bodohnya aku kenapa harus mengikuti saran Sooyoung eonni dan Yonghwa oppa."
"Ne?" Yoona yang tidak mengerti dengan situasinya bertanya kembali.
"Entahlah eonni, sepertinya aku terlalu terpengaruh dengan cinta sejenis mereka, padahal aku tau kau yang sempurna itu tidak akan pantas disandingkan dengan sembarang orang."
KAMU SEDANG MEMBACA
LEFT OUT
Romance"Untuk apa memulai jika pada akhirnya ditinggalkan. Aku bukan membencimu, hanya tidak ingin bersamamu." _Im Yoon Ah "Kenapa sekarang kau jadi tidak peduli betapa banyaknya kesakitanku eonni. Kau menjauh. Kau jadi dingin dan... kau terlihat membencik...