HAII SEMUAA-!! PADA KANGEN GA NI? KALO NGGA JUGA GAPAPA SI😥 SEMOGA KALIAN GA BOSEN BOSEN DEH BACA CERITA GA JELAS AKU INI, ENJOOYY!!
****
setelah menerima surat wasiat dari ibunda tercinta nya, Rara hanya diam hari hari nya tanpa ada tawa. kini yang ia pikirkan adalah kemana papa nya yang tiba tiba menghilang begitu saja. Misteri apa lagi yang harus di timpa oleh nya
hari hari reygan mencoba untuk menghibur Rara agar ia tidak selalu memikirkan ini semua. Mulai dari mengajak nya makan bahkan menguapi nya karna Rara selalu menolak untuk makan. Lalu memberi hiburan lain nya untuk sang istri
Seperti biasa, Rara hanya murung dengan tatapan nya yang kosong dan terduduk di tempat tidur nya
"Ra, makan dulu yuk! aku udah order tadi" ajak reygan membantu Rara agar tak selalu menatap kedepan nya kosong
Tak ada sautan apapun membuat reygan mengulangi perkataan nya "Ra? ayo makan dulu" ujar nya
Rara tak menoleh ke sumber suara sama sekali. Hanya selalu diam, diam dan diam. Reygan pun mendekat dan duduk disamping sang istri
"Sayang, makan dulu ayo! nanti kalo ga makan sakitt lohh" ujar nya lembut sambil menghelai rambut Rara
"aku ga nafsu" jawab Rara singkat masih dengan tatapan kosong nya
"nafsu ga nafsu harus tetep makan" jawab reygan santai
hueekkk! hueekk!
Rara langsung berlari menuju kamar mandi yang terletak di dalam kamar tidur nya. ia selalu merasa mual namun tak mengeluarkan sepeserpun. Reygan pun mengikuti dari belakang dengan wajah panik nya
"kamu kenapa? kan aku udah bilang makanya makan, biar ga mual mual terus" ujar reygan sambil mengenang rambut Rara di belakang
"makan yah? nurut sama aku biar kamu ga sakit" ujar reygan sambil mengelap bibir Rara
Rara dan reygan pun keluar dari kamar mandi nya dan menuju dapur untuk makan siang. walaupun terlihat tak nafsu, Rara memaksakan dirinya untuk tetap makan. bahwa yang di beri tahu suami nya benar, jika tidak makan bisa sakit
"enak ga?" tanya reygan di sela sela makan nya dan dijawab dengan anggukan Rara
"kalo enak makan nya yang banyak, abis gitu kita jalan jalan. mau ga?" tanya reygan dengan senyum manis nya mencoba menghibur Rara
Dan Rara pun tersenyum dan mengangguk untuk pertama kali nya setelah kedatangan surat wasiat dari ibunda tercinta nya. Reygan sungguh senang melihat istri nya bahagia lagi
****
sesuai janji reygan, sore ini mereka pergi keluar mencari udara dan berjalan jalan. Udara sore yang sejuk membuat mereka melupakan sejenak masalah masing masing
Setelah asik berjalan jalan, mereka memutuskan untuk berhenti sejenak di taman yang sangat banyak anak kecil bermain dan berlari lalu lalang.
"kapan ya kita punya anak? terus nanti udah gede lari larian deh" ujar reygan tiba tiba sambil menatap anak anak 3-4 tahunan berlarian
"kecebong aku udah sampe garis finish belum ya?" tanya reygan lagi dan melihat ke arah perut Rara
"sabar, bentar lagi kali" jawab Rara memegang bahu kiri reygan. Reygan hanya tersenyum melihat Rara
"kamu cantik" ujar nya tiba tiba membuat Rara sedikit kaget dan menaikkan kedua alis nya
"ga usah gombal!" tegas rara dengan pipi nya yang sudah memerah
"lucu ya mereka" ujar reygan melihat ke arah anak anak itu lagi
"iyaa"
"suatu saat pasti ada dari hasil aku sama kamu disitu lagi lari larian" ujar reygan lembut
"kalo lari larian nanti jatoh dong" ujar Rara tersenyum pada reygan
"kalo jatoh, anak bisa belajar kan" jawab Rey masih menatap anak anak
"sayang.." panggil reygan sambil menatap Rara dalam
"apapun yang terjadi kita akan selalu bareng ya? janji" ujar reygan membuat Rara sedikit terkejut
Rara mengerutkan dahi nya tak mengerti "maksud kamu?"
"ya kalo ada masalah apa apa, janji kita laluin bareng bareng" jawab Reygan dan Rara hanya mengangguk ragu
"ga usah dipikirin terus tentang surat itu, semua nya udah berlalu" ujar reygan menasehati
"kalo terlalu banyak dipikirin, nanti yang ada kamu nya stress" lanjut nya
"iyaa, aku ga akan pikirin gituan lagi" ucap Rara menurut pada perkataan Rey
"gitu dong, namanya istri aku yang cangtip" ujar reygan sedikit manja
"kalo aku ga nurutin kamu, berarti aku ga cangtip gitu?!" tanya Rara
"ngga" jawab reygan sedikit meledek
****
Hari sudah mulai gelap dan mereka pun memutuskan untuk kembali kerumah. hanya jalan jalan sore saja membuat Rara sedikit tenang dan rileks dari pikiran nya
Rara pun berusaha memulai hidup nya seperti biasa kembali. Rara yang ceria dan tidak murung. malam ini Rara memutuskan untuk memasak makanan malam nya supaya ia tidak menjadi malas. 60 menit pun berlalu dan makanan yang dimasak oleh Rara telah siap. Mereka pun makan malam bersama dengan sangat khidmat
hueekk! hueekk!
Rara bangkit dari tempat duduk nya dan menuju wastafel karna ia merasa ingin muntah lagi seperti tadi siang. tentu reygan panik, di saat mereka sedang asik asik nya makan malah mendapat masalah
"kamu gapapa Ra? kita kerumah sakit aja ya? aku takut kamu kenapa napa" ujar nya khawatir
"ngga aku gapapa Rey, udah lanjut aja makan nya" ujar Rara santai lalu membasuh mulut nya
"gapapa gimana?! kamu dari siang muntah muntah terus kamu bilang gapapa?!" bentak reygan kesal namun dirinya tak sadar
Rara sedikit terkejut mendapat bentakan dari suami nya itu. Selama ini belum pernah ia dibentak seperti itu
"maaf..aku kelepasan tadi" ujar reygan saat dirinya tahu bahwa Rara sedikit takut
"aku cuma khawatir, ga mau kamu kenapa napa" lanjut nya sambil memeluk badan Rara
"aku gapapa aku bilang, palingan cuma masuk angin biasa" ujar Rara membalas pelukan hangat itu
"kalo ada apa apa bilang ke aku ya?" Ujar reygan dan Rara mengangguk
****
SEGINI DULU YA GUYS UNTUK PART INI. MAAF BANGET KALO ALUR DAN PERKATAAN NYA TIDAK NYAMBUNG, MOHON DI PAHAMI 🙏🏻
THANKS GUYS YANG UDAH IKUTIN RAREY DARI AWAL, MINGDEP AKU UP LAGI YA!! SEE U SOON!
to be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
REYGAN
Random[FOLLOW SEBELUM BACA!] Bagaimana ceritanya dijodohkan dengan seorang lelaki yang jahil dan playboy di sekolah nya, padahal kita sudah sangat disiplin? Tentang perjodohan antara dua anak SMA di SMA SMATLAS tercinta nya. Seorang lelaki dengan ketampan...