80

2.7K 492 34
                                    

Angin musim dingin mulai terasa menusuk kedalam kulit, tak heran jika setiap orang yang berlalu-lalang di jalan memakai jaket tebal untuk melindungi tubuh mereka agar tetap hangat

Tak terkecuali untuk dua insan yang tengah duduk di bangku taman hanya untuk memandang bintang-bintang di langit malam

Candaan dan tawa keluar dari mulut sang gadis. Kini ia sudah tidak se kaku dulu lagi, senyuman manis sudah sering terlihat di wajahnya

"Jadi... Besok kau benar-benar akan berangkat ke brazil?"

Suasana tiba-tiba menjadi sunyi, tidak ada jawaban dari laki-laki yang duduk di sebelahnya selama beberapa menit

"Begitulah... Ku dengar kau akan menggantikan posisi ayah mu dan pindah ke luar negeri juga kan?"

Anggukan lemah (Name) menjawab pertanyaan dari Hinata

"Kenapa kau memberitahu tentang ini padaku sehari sebelum kau berangkat?" Tanya (Name), dia semakin menundukkan kepalanya

"Maaf, aku tidak ingin membuat mu khawatir" Jawab Hinata dan mengelus pucuk kepala (Name) lembut

"Kalau kau tidak ada, lalu aku menceritakan siapa? Aku tidak akan bisa bercerita karna kaulah tokoh utamanya" Kepalan tangannya menguat, tanpa dirinya sadari (Name) mengigit bibir bawahnya

"Apa kita masih bisa bertemu lagi?"

(Name) merasakan tangan hangat yang mengelus-elus kepalanya

"Tentu saja! Mau dimana pun kau berada, aku pasti akan menemui mu"

Hinata berdiri lalu merenggangkan kedua tangannya

"Sampai saat itu tiba..."

Iris mata (Name) melebar saat melihat laki-laki di hadapannya melingkarkan sebuah syal di lehernya

"Tunggu aku ya"

Susah payah dia menahan air mata agar tidak terjatuh. Tapi percuma saja, kedua pipinya kini sudah di banjiri oleh cairan bening

"Umm... Tentu" (Name) menutupi setengah wajahnya dengan syal yang di pakaikan oleh Hinata

"Baiklah, saatnya pulang. Ayo, akan ku antar kau kerumah" Langkah Hinata terhenti saat (Name) menahan ujung jaketnya

Wajahnya yang sudah merah karna dinginnya cuaca, kini tambah memerah ketika (Name) mencium kening nya

"Jaga dirimu baik-baik, Shoyou"

"Dan suatu hari nanti, kalau ada seseorang yang kau suka..."

"Tolong beritahu padaku, ya?" (Name) tetap tersenyum meskipun kini pipinya sudah di basahi oleh air mata

Belum sempat Hinata menjawab, (Name) sudah lebih dulu mengucapkan selamat tinggal dan pergi dari taman. Gadis itu Melewatkan kesempatan untuk mendengar sesuatu yang akan membuatnya salah tingkah

"Suka... Ya?"

💮💮💮

(Name) Pov

Kantung mata hitam tebal, rambut yang berantakan, tatapan mata kosong menyambut pagi ku

"Haaahhh..." Aku sama sekali tidak bisa tidur semalam. Pikiran ku di isi oleh banyak hal

Bodoh, apa yang ku lakukan semalam. Memalukan... Benar-benar memalukan...

Kalau ada lubang aku ingin masuk saja

Ughh... Kenapa bisa-bisanya aku melakukan hal itu padanya sih, ditambah aku menangis di depan Hinata pula

"Huwaaaaa! Ingin mati saja! Mau ku taruh dimana wajah ku nanti!" Aku membenturkan kepala ke dinding berkali-kali karna terlalu malu

𝐦𝐲 𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭𝐦𝐚𝐫𝐞 || ʜᴀɪᴋʏᴜᴜTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang