72

3K 572 79
                                    

Pertandingan antara Karasuno dan Kamomedai sudah memasuki akhir set pertama. Tapi sejak awal perhatian (Name) terus tertuju pada Hinata, memang setiap hari selalu begitu. Tapi kali ini ada yang berbeda, sesuatu yang tidak (Name) ketahui membuatnya gelisah

"Ukai-san, Hinata... Terlihat berbeda ya?" Tanya (Name) pada Ukai yang duduk di sampingnya

"Huh? Berbeda?" Karna penasaran dengan pertanyaan (Name), Ukai juga ikut melihat permainan Hinata yang masih terlihat biasa

"Kurasa itu hanya perasaan mu saja, tidak ada yang aneh darinya"

Walaupun masih sedikit ragu, (Name) setuju dengan perkataan Ukai. Dia kembali mencatat kelemahan tim lawan di buku tulis yang dibawa

"Serangan balasan dimulai dari sekarang!" Seru Sugawara setelah Kinoshita masuk menggantikan Tsukishima

Dua poin lagi berhasil di dapatkan, maka Kamomedai akan memenangkan set pertama

(Name) Pov

Ah, bolanya berbelok!

Berkat servis Kinoshita-san, libero lawan melakukan penerimaan yang buruk. Tapi bukan berarti hal itu membuat Karasuno menambah poin, Korai justru membalas serangan barusan dengan spike kuat meski dari titik yang sulit

"Yah... Sial" Ini yang tidak ku suka dari anak itu, dia berbahaya kalau menjadi lawan

"Tanaka-san!"

Tobio mengumpan bola yang dilambungkan Tanaka-san

Ku kira blocker lawan akan tertipu oleh Hinata yang dijadikan umpan, ternyata mereka sudah bersiap dengan hal seperti ini?

Si nomor sepuluh Kamomedai berhasil menghentikan spike Asahi-san, tidak ada yang mengira dengan blok barusan

Padahal dia juga melompat untuk menghadang Hinata sebelumnya, tapi dia masih punya tinggi yang cukup untuk mengcover lompatan keduanya

"Ini akan sulit" Di set kedua mereka tidak boleh membiarkan Kamomedai memimpin

Aku mengambil handuk dan air dari dalam tas yang sudah disiapkan lalu memberikannya pada setiap anggota yang habis bertanding

"Hoi, kau jangan membuat ku kepikiran" Aku sengaja menekan botol minum di depan Hinata agar wajahnya tersiram air

"Uakh! Dingin!" Dia mundur beberapa langkah sambil mengelap wajahnya menggunakan handuk

"Bermainlah seperti biasa, kalahkan bocah camar pendek itu" Aku membantunya membersihkan wajah sebelum menaruh botol kosong bekas yang lain, dan ikut mendengarkan perkataan Ukai-san

"Mereka juga bukan robot. Akan sangat bagus kalau kita bisa memisahkan blocker Kamomedai, tapi kurasa itu akan sulit. Kalau kita menggunakan serangan yang melibatkan beberapa orang dari segala arah, maka kita memperbanyak informasi yang harus mereka proses dengan paksa. Nah, saat itu pasti akan ada celah dan mereka akan tertekan"

"Memang ada saat dimana rasanya ingin menyerah saja, dan kalian akan berpikir semuanya akan sia-sia. Tapi paling tidak saat ini, biar ku beritahu kalian, itu adalah pemikiran yang salah. Bukan berarti kalian harus mengulang seperti yang sebelumnya"

"Aku setuju, tapi kalian juga masih harus berhati-hati pada si nomor sepuluh dan Korai. Dia memiliki kemampuan teknik dan sense yang luar biasa, tapi..." Aku menatap Kei sebelum melanjutkan ucapan ku

"Tadi Korai menghindari block mu, block mu bagus sampai membuat bocah itu memilih menghindar. Biasanya dia akan menerobos begitu saja block orang lain jadi kau bisa bangga sekarang"

"Dengar tuh Tsukishima, (Name) memuji mu" Tanaka-san memukul punggung Kei dari belakang, tapi tidak ada reaksi apapun dari si garam mata empat

"Oi, lebih senang sedikit kek" Ujar Tanaka-san mulai kesal

𝐦𝐲 𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭𝐦𝐚𝐫𝐞 || ʜᴀɪᴋʏᴜᴜTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang