01

18.6K 2K 361
                                    

"Hey hey (Name)-san, makanan favorit mu apa?"

"Oy kau membuatnya tak nyaman"

"Kenapa (Name)-san pindah kesini?"

Sejak bel istirahat berdering, beberapa murid laki-laki maupun perempuan menghampiri (Name) yang sedang merapihkan buku. Pertanyaan yang sudah biasa ia dengar ketika pindah sekolah itu hanya dijawab sederhana olehnya

"Maaf tapi bisakah kalian meninggalkan ku sendiri? Aku tidak terlalu suka keramaian" Ucap (Name) tanpa senyum. Membuat anak-anak yang mengerubungi nya menatapnya aneh dengan sedikit bisikan

'Aku tidak butuh teman' Pikir (Name) lalu mengeluarkan kotak bekal yang pembantu dirumah nya siapkan

"Yo, boleh aku makan siang dengan mu?" Anak bersurai orange itu menghampiri (Name) dengan membawa roti dan susu ditangan nya

'Dia... Yang tadi menyebut namaku kan' (Name) menatap laki-laki itu dari atas kepala hingga ujung kaki. Satu hal yang ia dapat, yaitu, pendek

"Kau benar-benar (Name) kan?
(Full Name)?" Alih-alih menjawab (Name) justru menyuruh anak yang ia ingat namanya Hinata itu untuk duduk di kursi di depannya yang kosong

"Hinata-san kan?" Tanyanya sembari memakan bekal

"A-ah, panggil saja aku Hinata"

"Baiklah Hinata, apa sebelumnya kita pernah bertemu?" (Name) menanyakan hal itu dengan tenang. Berbanding terbalik dengan Hinata yang terkejut dan iris nya membulat tak percaya apa yang baru saja ia dengar

"E...eh? Kau tidak mengingat ku?"

"Hm? Maaf tapi sepertinya ini pertama kali kita bertemu"

"Tidak (Name). Kita pernah bertemu, bahkan dulu kau adalah orang yang menjadi panutan ku" Mendengar hal itu tentu saja membuat (Name) bingung, seingatnya dia tidak pernah mempunyai kenalan laki-laki. Kecuali teman masa kecilnya dulu, yang sekarang dia sudah lupa wajahnya seperti apa

"Aku tidak ingat dengan mu" (Name) membereskan kotak bekalnya yang sudah habis

"Tapi kalau kau memang merasa pernah dekat denganku, mungkin kau bisa tunjukkan padaku kebiasaan mu dulu. Siapa tau aku akan ingat" (Name) tersenyum manis kearah Hinata. Senyuman yang sangat jarang ditunjukkan, membuat laki-laki itu gugup dan tersedak susu yang sedang ia minum

"Ba-baik!"

💮💮💮

"Ngomong-ngomong kau tidak terlihat seperti dulu ya" Ucap Hinata melihat wajah wanita disamping nya dengan serius. Saat ini mereka berdua sedang mengelilingi sekolah, Hinata yang mengajak (Name) setelah dia menghabiskan bekalnya, meskipun dengan paksaan. Sekalian mengungkit masa lalu katanya

"Maksudmu?"

"Yah seingat ku kau dulu lebih sering tersenyum dan juga cerewet. Tapi sekarang kau lebih banyak diam, dan bahkan kau sudah lebih tinggi dariku" Hinata menghentikan langkah nya

"Apa sesuatu terjadi padamu?"

'Sesuatu...' (Name) kembali teringat kenangan buruk saat di SMP nya. Hal yang membuatnya menjadi trauma terhadap voli. Badan nya sedikit bergetar, dan tanpa sadar mengepalkan tangan dengan kuat

"Tidak, aku tidak apa-apa" (Name) berusaha tegar, setidaknya dia tidak akan menangis didepan laki-laki. Dia tidak ingin dianggap lemah lagi oleh siapapun

𝐦𝐲 𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭𝐦𝐚𝐫𝐞 || ʜᴀɪᴋʏᴜᴜTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang