Orion

23 1 0
                                    


Kalandra berjalan lebih dulu kedalam markas . Sedang Jovan segera menarik lengan Keisha untuk dibawa ke sisi lain gedung . Gadis itu masih menatap khawatir punggung Kalandra yang masuk kesana , hingga shilloute Kalandra menghilang dari pandangan . Key baru mengalihkan pandangan pada Jovan yang berjalan didepan .

“ Andra masuk kesana sendiri Jo ?”

“ Kita harus punya sesuatu buat ngalihin perhatian mereka”

Keduanya melewati lorong sempit yang lembab dengan sisa air yang menyiprat tiap kali Key mengambil langkah .

Diujung lorong sudah menanti ilalang setinggi dada , dan ia  harus menembus tumbuhan rimbun tersebut . Key , tidak bisa melihat apapun disini . Selain punggung Jovan yang lamat-lamat tertelan ilalang .

Key jadi ngeri kalau tiba-tiba Jovan melepas tangannya , dan ia ditinggal sendirian disini .

Mengimbangi tarikan Jovan , Key bisa bernafas sedikit lega mendapati tubuh Jovan dimuntahkan oleh semak . Akhirnya ia bisa menepi dari ratusan ilalang yang menghalangi pandangan .

Tapi itu bukan apa-apa , barusan hanya hidangan pembuka dari seluruh aktifitas menegangkan hari ini . Karena didepan ---
Keisha dihadapkan pada tembok tinggi . Jangan bilang , —

“ Key lo bisa manjat kan ?”

“ Hah ?”

Jovan , cowok itu tiba-tiba saja berjongkok didepan Keisha

Mau tahu apa yang lebih gila selain tembok dihadapannya yang tinggi ? Persisnya di atas sana terdapat kawat-kawat menjalar tajam yang sengaja di tanam .

Mau bagaimana lagi ? ia sendiri tadi yang ngeyel ingin ikut , dirinya juga sudah berjanji tidak akan merepotkan .

Sebelum naik Key menghela nafas panjang , lalu menghembuskannya secara perlahan . Berdoa dalam hati Menenangkan pikirannya bahwa semua akan baik-baik saja . Untung saja ia belum sempat mengganti seragamnya . Trainingnya ini sangat membantu pergerakannya menjadi ninja

Gadis itu naik ke bahu Jovan dengan takut
“ Jo jangan lepasin kalau aku belum sampek atas”

“ Nggak bakal gue lakuin itu Key . Kalau udah sampek atas perhati’in sisi kanan . Dua jengkal dari telapak tangan lo ,  ada satu sisi yang nggak ada kawatnya . Nggak luas tapi cukup buat nahan kedua telapak tangan lo”
Key meraba bagian yang dimaksut Jovan , dan benar ia menemukannya “ Jo tahan aku sebentar lagi naik"

“ Jovan , arghhhhhh . Ini gimana turunya . Aku takut liat bawah”

Siku Keisha menahan separuh berat badannya , ia berhasil naik tapi begitu melihat kebawah . Nyalinya seketika ciut . Karena bagian dalam ternyata berjarak lebih tinggi dari permukaan tanah .

“ Lo tahan dulu Key”

'Brughhh'

Berdiri dengan cepat di depan Keisha , cowok itu menepuk tangannya yang terkena pasir .

“ Lo lompat trus gue tangkep . Lo percaya kan sama gue?”

Keisha mengangguk , ia beringsut dengan sikunya . Merayap sedikit demi sedikit . Hingga ia rasa kepalanya akan meluncur ke permukaan tanah lebih dulu .

“ Jovan !!!!!!!”

Brughhhhhhh

Tubuh Keisha menimpa seseorang dengan keras . Parahnya lagi , bibir bawahnya tergores suatu benda yang cukup tajam . Keisha meringis kala sadar lukanya disebabkan resleting jaket Jovan yang dinaikkan sampai atas .

Hiraeth ✔ ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang