What if I told you I like you ?

23 1 0
                                    

“ Ya allah Key . Mama udah nggak tahu lagi  ngomong sama kamu . Gimana biar kamu bisa ngerti , kelakuan kamu bener-bener nggak bisa dimaafin . Mama kecewa sama kamu, Key”

Key masih duduk di sofa ruang tamu dengan wajah tertekuk dan kepala tertunduk . 1 jam penuh mama ngomel didepan Key yang sudah beratribut sekolah . Key juga sudah lelah menangis , lelah menjelaskan . Karena mama tak sedikit pun mau mendengar pembelaan  .

Tak ada pilihan bagi Keisha selain menahan panas dikuping setelah di cerca 3 jam lamanya . Mama sampe’ nggak sempat ngapa-ngapain mengekor di balik tubuh Keisha tak lelah .

Hanya saat Keisha mandi mamanya baru meninggalkan Key . Menyambung kembali omelan di sela aktifitas Key mengganti seragam , memasang sepatu sampai sekarang . Saat Key bersiap sekolah tengah menunggu jemputan dari Agam . Mama belum menyerah .

Ingatan Keisha berlari pada 6 jam sebelum terjadinya badai besar dari amukan sang mama .

Semua terjadi karena ide konyol Kalandra menyelinap . Ralat , Keisha membuka—kan pintu  larut malam untuk Kalandra . Lupakan yang barusan . Itu terjadi karena ke—naifan yang membuatnya sial .

Berawal dari curhatan Kalandra mengenai kerinduannya pada sang Bunda membuat Keisha mengiba . Ia bisa melihat penderitaan dalam iris yang biasanya berapi-api tersebut . Semakin tak tega mendapati penampilan Kalandra yang benar-benar kacau semalam . Mana mungkin mengusirnya , disaat hati Key merasakan penderitaan dari tatapan yang meminta bantuan .

Semalam Kalandra menangis , Keisha tahu . Meski cowok itu berulang kali menyanggah tuduhan , sorot mata Kalandra menceritakan semua dengan detail . Dia rapuh dan kosong .

Sisi kemanusiaan Key ditekan sedemikan rupa hingga merelakan pundakanya untuk dipinjamkan pada Kalandra . Cowok itu menceritakan segalanya , kemudian tiba-tiba menaruh kepalanya di bahu Key sebagai bantal .

Dan ya , Kalandra tertidur setelah lelah menceritakan keresahannya . Key dapati malam ini Kalandra berbicara begitu banyak , mungkin beban yang terus menumpuk dalam pikiran menjadi sebab cowok itu tanpa ragu menunjukkan sensitifitas didepan Key .

Pikiran Key mengenai Kalandra yang egois dan berhati kejam . Tiba-tiba menguap mendapati serapuh apa cowok dipundaknya . Key tidak tahu Kenapa Kalandra dan sang Bunda harus hidup dipisahkan jarak , dan alasan Kalandra enggan menghubungi Bundanya . Cowok itu hanya menceritakan pokok ia merindu

Keisha menoleh dan mendapati Kalandra begitu nyaman dengan posisinya . Bajunya masih basah kuyup dan dia bisa tidur dengan nyenyak , Key yang hanya memperhatikan saja merasa tak nyaman .

Gadis itu menjulurkan tangan untuk sedikit mengguncang bahu Kalandra .

“ Ndra , Andra . Bangun” , cowok itu menggeliat sambil bergumam tak jelas . Hanya beberapa detik kemudian kembali tak memberi respon .

“ Andra , hujan udah reda . Kamu nggak mau pulang ?”

Keisha sedikit lega saat cowok itu menegakkan duduk . Meraup wajah bantalnya dengan kasar

“ Udah reda ya ?” , tanya Kalandra menyipitkan pandangan mendapati respon Key yang hanya mengangguk menatapnya .

“ Kamu tunggu sebentar”

Keisha berjalan tiba-tiba kearah lemari pakaian Mengeluarkan sepotong kaos oversized terbungkus plastik bening . Ia membawa serta kaos tersebut untuk diberikan pada Kalandra

Saat mendekati Kalandra di tempat , Keisha dapati cowok itu tengah meregangkan otot dengan menekan lehernya kuat-kuat . Kepalanya ditekuk kekanan , jadi ia tak sadar Keisha sudah berdiri didepan dengan tangan terjulur .

Hiraeth ✔ ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang