25: Another Mission?

233 24 3
                                    

"Berhenti mengganggunya, Hanji."

"Oh, Erwin? Kupikir kau didepan."

"Tidak, aku baru saja mendiskusikan sesuatu dengan Eren."

"Oh, tentang itu?"

"Ya, kita harus melakukannya secepat mungkin. Tidak bisa ditunda lagi."

"Ya, kau benar."

Hanji yang tadinya tersenyum, langsung menundukkan kepalanya, memasang ekspresi serius.

"Kita akan melanjutkan perjalanan, lebih cepat sampai lebih baik."

"BAIK, KOMANDAN!"

🥀🥀🥀

"HAAAHHH?! umph-"

Levi menutup mulut Maiko, yang terkejut setelah mendengar sesuatu dari Levi. Levi menghela nafas, lalu melepaskan tangannya. Maiko terdiam, meneguk ludah sendiri.

Dia terlihat panik, pucat pasi seperti mendengar cerita yang sungguh mengerikan.

"...Jangan memasang wajah seperti itu. Erwin akan baik-baik saja." Ucap Levi, menenangkan Maiko.

Mereka saat ini sedang berada di luar kantin tempat para pasukan biasa melakukan kegiatan yaitu makan. Para pasukan yang lain sedang asyik mengobrol dan melahap makan malam mereka, tanpa mengetahui rencana para pasukan inti yang akan dilakukan dalam waktu dekat karena menurut mereka persiapannya sudah lumayan matang.

Kalian bisa menebaknya kan?
Tentu saja itu misi perebutan tembok maria.

Setelah melewati beberapa tahun didunia ini, akhirnya datanglah tahun yang paling Maiko takuti. Beberapa kali dia terus menunda perebutan tembok itu, namun tentu saja tidak akan bisa ia tunda lebih lama lagi.

Ekonomi didua tembok yang tersisa sangat menurun drastis akibat beberapa tahun yang dijalani dengan menampung para pengungsi tembok maria. Erwin mulai cemas, dan berkata bahwa mereka akan mati kelaparan, bukankah itu hal yang termasuk mengerikan dan sia-sia bagi para prajurit yang sudah berjuang digaris depan untuk menghadapi para titan, namun nyatanya para penduduk didalam malah tewas kelaparan?

Maiko seperti biasa tenggelam dalam pikirannya, memikirkan segala kemungkinan yang akan terjadi. Memang benar bahwa keberadaannya bisa saja membuat perubahan atas jalan ceritanya, namun bisa juga malah terjadi sebuah kesalahan yang lebih besar.

Levi terlihat tenang, namun sebenarnya ia juga gelisah karena walaupun sudah mengetahui jalan cerita atau takdir mereka, dan memiliki kesempatan untuk mengubahnya, namun mengubah takdir bukanlah hal yang sangat mudah, semudah menggerakkan tubuh. Bahkan Maiko sempat melewati banyak hal yang membuatnya beberapa kali terluka cukup parah.

Seperti yang kalian tau juga, Levi bukan orang yang dengan mudah menunjukkan ekspresi atau perasaannya didepan orang lain.

Levi menghela nafas, melihat Maiko yang tak berhenti berpikir. Dia pun mendaratkan telapak tangannya diatas kepala Maiko, mengelus kepalanya membuat Maiko terkejut dan kemudian menatap Levi. Mata mereka bertemu, Levi melihat rasa khawatir yang besar terlihat dimata biru Maiko. Ia tak bisa menjanjikan apapun tentang keselamatan Erwin maupun pasukan lainnya pada gadis ini, tetapi bagaimana pun juga ia tak sanggup lagi melihat Maiko yang selalu mengambil bagian terberat diantara semua kejadian-kejadian.

Another World [LEVI FANFICT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang