27: Bayangan Malam: Misi Ringan

34 2 0
                                    

(I make this chapter long, so enjoy:D)

Bulan purnama menerangi langit malam di luar tembok rose, memberikan nuansa misterius dan keanggunan pada malam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bulan purnama menerangi langit malam di luar tembok rose, memberikan nuansa misterius dan keanggunan pada malam itu. Levi, berdiri di depan regunya yang telah berkumpul di lapangan antara barak-barak mereka, mengumpulkan pasukannya untuk memberikan pengarahan.

"Kalian semua sudah mendengar laporan tentang aktivitas titan di luar tembok," kata Levi dengan suara tegas dan tanpa basa-basi. "Komandan Erwin memerlukan regu kita untuk menyelidiki dan menangani situasi ini. Ini adalah tugas mendesak, dan kita tidak boleh mengabaikannya."

Pandangan Levi melintasi wajah-wajah yang tegang di antara para anggotanya. Maiko, Sasha, Armin, Eren, Mikasa, Jean, dan Connie, semuanya berkumpul dengan sikap siap tempur. Levi tahu bahwa masing-masing dari mereka telah melalui banyak ujian dan memiliki keberanian yang tidak diragukan lagi.

Levi melanjutkan, "Namun, ini hanyalah misi ringan. Menurut laporan intelijen, kita tidak menghadapi titan kelas besar. Ini lebih ke arah mengintai dan melaporkan. Tidak ada yang perlu khawatir. Tetap waspada, tetap bersatu, dan kita akan selesai dengan cepat."

Dia memandang satu per satu anggota regunya, memberikan tatapan tajam yang menunjukkan kepercayaan pada kemampuan mereka. Meskipun suasana serius, ada kepercayaan yang terpancar di mata Levi yang tanpa ampun.

"Kita bergerak segera. Maiko, Sasha, periksa peralatan dan persiapkan logistik. Armin, kamu akan menjadi sumber informasi kita. Eren, Mikasa, tetap siaga untuk pertahanan. Jean, Connie, pastikan kita tetap terorganisir dan siap untuk menghadapi segala kemungkinan," perintah Levi dengan efisien.

Pasukan itu bergerak dengan cepat, mempersiapkan diri untuk misi mendesak ini. Meskipun ada ketegangan di udara, ada kepercayaan dan rasa solidaritas di antara mereka. Levi tahu bahwa mereka adalah regu yang kuat, dan ia yakin bahwa mereka dapat menyelesaikan misi ini dengan sukses.
Levi terus fokus pada tugasnya, menyusun strategi dan memerintahkan pasukannya dengan presisi. Namun, sesekali, matanya melirik ke arah Maiko, yang sedang sibuk memeriksa peralatan dan berkoordinasi dengan anggota regu logistik. Ingatannya membawa dia pada misi besar sebelumnya di mana Maiko mengalami luka serius. Mata Levi menyempit sejenak, tanda kekhawatirannya yang tersembunyi. 

Dia tahu bahwa Maiko adalah anggota berharga dalam regunya, dan luka dari misi sebelumnya mungkin masih menjadi beban bagi gadis itu. Meskipun Levi dikenal dengan sikapnya yang keras dan tanpa ampun, ada kepedulian yang tersembunyi di dalam hatinya untuk para anggota regunya.

Levi melanjutkan memerintahkan, tetapi saat melirik Maiko lagi, matanya mengungkapkan keinginan untuk memastikan bahwa gadis itu baik-baik saja. Tanpa kata-kata, dia memberikan pandangan tajam yang meminta Maiko untuk selalu waspada dan melindungi dirinya sendiri di medan pertempuran.Setelah memastikan bahwa semua perintah telah diberikan, Levi mengumpulkan anggota regu intinya untuk sebuah pertemuan singkat. 

"Kalian tahu tugas masing-masing. Maiko, saya tahu kamu baru pulih dari luka sebelumnya. Pastikan kamu berkomunikasi dengan regu medis jika ada yang tidak beres. Kita memerlukan semua orang dalam kondisi terbaik. Paham?" Maiko mengangguk dengan serius, menangkap tatapan khawatir Levi. 

Another World [LEVI FANFICT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang