Part 8

267 8 1
                                    

Aku melamun,menangis. Betapa liciknya wanita itu. Anehnya kenapa semua orang percaya sama dia? Aku capek dengan semua keadaan ini. Aku frustasi,aku depresi,aku stres. Kenapa dia tega melakukan ini sama aku?. Please! Kalau kamu mau sama putra ,silahkan aja! Tapi jangan perlibatkan aku,fitnah aku.

Aku tidak apa apa sendirian,bahkan lebih baik aku sendiri dari pada adanya pernikahan karena keterpaksaan karena adanya bayi ini. Lebih baik jalani sendirian daripada nikah tapi salah satu pihak tidak mau,tidak cinta. Untuk apa terikat pernikahan tapi hasil keterpaksaan atas tuntutan tanggung jawab .

Aku stres. Aku berteriak dikamar. Aku menjambak rambutku,melempari semua barangku. Bukan karena putra gak mau sama aku,aku paham kalau dia gak mau sama aku. Tapi setidaknya jangan perlakukan enggak enggak sama aku. Aku gak pernah jahatin mereka. Aku gak pernah ngusik mereka. Tapi kenapa aku yang di fitnah? Kenapa aku yang di salahkan? Kenapa aku yang di benci?

Terlintas dipikiran ku untuk bunuh diri. Aku sudah pegang sebilah belati. Tapi aku terfikir pula bagaimana dengan anakku? Dia gak tau apa apa. Tiba tiba lamunan ku terbuyarkan  karena bunyi ponselku.

Kringgg...

"halo?"

"halo, kenapa kamu gak gugurin aja bayi itu? Jadi semuanya selesai. Gak ada yang diribetin lagi" kata putra.

"Ha? Gugurin? Otak kamu dimana put? Sudah kamu buang aku,kamu mau buang bayi yang gak berdosa ini juga? Tega kamu put!  Aku tetap besarkan bayi ini, aku bisa tanpa kamu. Aku bakal berhasil menjadi orangtua tunggal bagi anak ku, kamu camkan itu!" bentakku kepada putra.

"Mendingan gugurin aja sebelum lahir tu anak. Biar semuanya clear,gak ada yang diribetin lagi. Selesai kan ,jadi gak perlu berkurung terus kau" ucap putra seoerti gak ada dosanya.

"Ha? Clear? Selesai cuma dikamu! Biar kamu lepas dari tanggung jawab kamu! Gak selesai di aku,karena aku bakal selalu terbayang bagaimana sosok bayi yang mati ku bunuh,anak aku sendiri. Egois kamu put!
Bentakku dengan nafas tersengal sengal. Aku langsung mematikan telfonnya.

Kata kata putra berkecamuk di otakku. Entah apa yang ada dipikiran putra. Akhirnya putra sekeluarga pun ganti nomor hp. Aku semakin merasa terbohongi oleh kata kata bunda putra. Mereka semua teracuni oleh ulah dea.

Mungkin semesta menakdirkanku bertemu denganmu walau tanpa harus memilikimu seutuhnya
*
*
*


Tapi ada seseorang yang bersedia mengulurkan tangannya disaat aku terpuruk. Ya, dia adalah iqra. Dia selalu ada buat aku. Disaat aku ngidam apapun itu, walau tengah malampun dia selalu sedia membantuku. Tertiba ada sesuatu yang ku mau. Akupun menelfon iqra.

"Halo bro, dimana kamu?"

"Dijalan nih, kenapa? Ada mau apa?" Jawab iqra. Iqra sudah hapal mengapa aku tiba tiba menelfon.

"Ihh.. Aku pengen es teh panass dong. Gak mau lamaa"

"Hah?? Goblok! Dimana ada es teh panas? Kalau mau es teh yaudah es teh aja. Kalau mau teh panas yaudah teh panas aja. Teh panas dicelupin es batu? Meleleh! Ga ngotak banget ngidam nyaa" Omelan iqra membuat ku jadi malas sekali.

"Gak mau tau,pokok nya harus ada!" Jawabku lalu mematikan telfon.

15 menit kemudian dia datang. Dia membawakan segelas teh hangat dengan seplastik es batu. Jadi putra meminta aku melihat dan pegang gelas itu yang terbukti hangat. Lalu dia menuangkan es batu nya. Lalu kuminum

"Gimana? Legah? Puas?"  kata iqra
"Yass, hahaha..". jawab ku

***

2 bulan kemudian, di pagi hari, aku merasa sakit luar biasa diperutku. Ternyata aku sudah mulai mau melahirkan. Baru pembukaan 1,tapi sakit luar biasa. Aku tetap kuat dan disuruh banyak berjalan jalan. Sore hari,aku sudah tak tertahankan lagi,aku dibawa ke rumah sakit. Dan hasil diperiksa aku masih pembukaan 4.

Malam itu ramai sekali yang menemaniku. Para pelatih ku,iqra dan anca juga ada. Mereka bergantian masuk keruangan ku. Dan aku terkejud yang terakhir masuk ruangan ku dan stay diruangan ku.

"Lohh..Putraa!?"

....

Single momTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang