part 6

247 7 0
                                    

Aku kaget melihat chat itu. Tanpa pikir panjang, aku banguni orang rumah ku dan izin mau pergi kerumah sakit. Awal nya aku dilarang karena aku sedang hamil besar,hujan deras,dan badai petir. Aku tetap bersikeras mau kerumah sakit. Akhirnya akupun diizinkan. Sebelum kerumah sakit,aku masak makanan dulu dan buatkan air hangat dalam termos air kecil untuk putra. Setelah itu aku langsung pergi kerumah sakit.

Sesampaiku dirumah sakit,aku mencari tau di penjagaan UGD "permisi mba, mau tanya pasien atas nama putra baru masuk tadi malam ini ada diruangan mana ya?" . Penjaga itupun menjawab "putra yang korban pengeroyokan ya?, dari sini lurus aja sampai ketemu ruang 231 sebelah kanan". "oh ok ,makasih mba" jawab ku dan bergegas menuju ruangan. Dan ya,aku menemukan ruangan nya. Aku mencari di tirai mana tempat putra,karena 1 ruang ada 6 tirai untuk 6 kasur. Aku menemukan putra di tirai paling ujung. Putra sedang tertidur pulas dengan bantuan oksigennya. Aku sungguh tidak tega lihat putra terbaring lemas disini karenaku.

Aku duduk di sebuah kursi dan mengelus kepala putra. Mengusap pipi nya dan memandangi wajahnya yang pucat. Ku elus pula tangannya yang di infus.

"Maafkan aku put, karena aku kamu terbaring lemas disini" ujarku dan kembali mengelus kepalanya serta rambutnya sambil memandangi wajahnya. Dan akupun tertidur dalam keadaan duduk di tepi kasur putra dengan tanganku yang masih berada di pipinya.

***

Aku terbangun karena merasa ada yang pegang tanganku. Ya,putra sudah sadar. Dia usap tanganku yang berada di pipinya dan mengus kepalaku. "kenapa kesini? Gak kesian sama dede? Hujan badai kan diluar?" . Aku dengan tulus menjawab "gak papa kok put. Untung juga aku datang,kamu sendirian disini. Nanti butuh apa apa gimana?" ,dia tersenyum dan setelah itu dia mencoba meraba perutku.

"Yaampun dede udah sebesar ini. Udah makin aktif ya,gak bisa diam kaya mamanya" ujar putra. Aku termanyun dan bilang "ih sembarangan. Aku kalem kok". Putra cekikikan ketawa kecil dan terus mengelusku.

Paginya,bunda dan ayah putra datang. Tidak seperti biasanya, bunda nya terlihat rada cuek gitu. Tapi aku stay care aja,gak mikir macam macam. Mereka mengantar pakaian dan makanan untuk Putra. Karena ada aku dirumah sakit,jadi bunda dan ayah putra pulang. Karena mereka pikir ada yang jagain dia.

Tepat jam 12 siang, putra ada bilang "feb,ada cemilan ga", akupun bilang "gak ada put,kenapa? Mau cemilan ka?" ,dia pun bilang "iya,carikan dulu aku cemilan". Jadi aku mengiyakannya,mengambil dompet di tas dan turun ke lantai 1 mencari kantin rumah sakit. Jauh banget sumpah deh, aku duduk sebentar karena ngos ngosan. Aku lanjut jalan,dan ternyata tutup kantin nya huft.

Jadi aku naik kembali keruangan putra. Saat aku kembali keruangan putra, ternyata dia lagi vc sama si dea pakai hp ku.Ya karena hp putra hilang saat dikroyok. Bukan main sakit nya hatiku. Seperti gak dihargai aku disana. Kurasa aku sengaja di suruh pergi cari makanan buat dia supaya dia bisa vc an. Aku tahan tangisan ku, dan mencoba tersenyum. Saat dia sadar aku datang,dia langsung matikan vc nya.

"hai put, vc sama dea ya? Lanjut aja gakpapa" ucapku sambil menahan tangisan ku dan nyoba senyum. "gak,udah aja,ada kamu" jawab putra. "oh aku ngacau ya,aku pulang aja deh haha" ,akupun bersiap pulang dan mengambil hp ku. Dia bilang "malam kesini lagi ya. Jangan sore" aku anggukkan kepala ku aja. Ada yang janggal sih, malam kesini lagi ya,jangan sore..

Sesampaiku dirumah aku baru sadar charger hpku ketinggalan di rumah sakit. Jadi aku putuskan tetap datang sore karena aku butuh chargerku.

Ya,aku tetap datang sore. Sesampaiku di ruangan,aku membuka tirai putra yang tertutup rapat,tercyduk Aku lihat ada seorang cewek bercadar,tapi cadarnya tersingkai. Ya! Mereka sedang ciuman dengan duduk di satu kasur,iw mataku ternodai. Aku datang "permisi, sorry ganggu", aku hanya ambil charger hp ku habis itu langsung keluar. Saat aku keluar dan menutup tirainya kembali,aku mendengar cewek itu ada bicara,ternyata itu suara si dea. Rupanya dia menyamar.

Aku keluar rumah sakit dalam keadaan menangis dan ku usap air mataku. Aku stopkan taksi dan aku pun pulang. Tiba tiba putra ada telpon aku "kenapa datang sore? Kan aku bilang malam!" nada nya membentak. Rasanya sakir banget hatiku. "kan aku cuman mau ambil chargerku aja,salah gitu?" jawabku. Putra pun kembali menjawab "alasan aja kau tu. Kan pakai charger orang rumah bisa. Gak mungkin 1 rumah 1 charger aja" , aku yang tadinya merendah menjadi emosi "kau ini kenapa sih? Charger hp ku sama orang rumah tu beda. Iphone android emang sama chargernya? Enggak kan! Lagian kalau kamu gak mau aku ke sena lagi its okey, sudah ada yang jaga kamu disana. Aku gak dibutuhkan,ada mau aja baru datang . Aku bukan babu kamu". Bentakku dan langsung mematikan telfon.

Aku mencoba tenangkan diriku. Karena kalau aku stres,bahaya kandunganku.
Sesampaiku dirumah aku langsung pergi makan. Tiba tiba aku dapat notif chat

"hay, save back yah ,by Dea"
"btw ,jangan ganggu ganggu putra lagi. Kalau gak,kamu bakal tau akibatnya"

.....

Single momTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang