Trust is Essential, yet You chose to Break it

406 42 10
                                    


Selamat membaca~

___________________________

"Kau akan ke istana lagi? Dan menginap?"

Jennette menganggukkan kepalanya selagi ia membereskan tasnya yang berisi beberapa pakaian untuk menginap di istana. Tadi siang, Athanasia datang untuk mengundangnya menghabiskan malam di istana, seperti sleepover lah, awalnya Jennette bingung, mau iya atau tidak, tapi karena sang tuan putri sudah memohon, ia mengiyakan saja, toh sang kaisar juga sudah memberi izin tertulis.

(Ini beneran, Athanasia datang dengan sebuah undangan yang ditandatangani oleh sang kaisar sebagai bukti.)

Alex mendengus kecil seraya membaringkan tubuh kucingnya di sofa sambil memakan cookies ketika Jennette menjawab pertanyaannya.

"Kau sepertinya sudah nyaman datang ke istana, padahal beberapa bulan yang lalu kau masih takut untuk bahkan didekati oleh si tuan putri. Lalu si putri bahkan sampai membawa sebuah bukti bahwa kau diperbolehkan untuk menginap... sepertinya ia mengerti kalau kau ini suka overthinking."

"Lebih tepatnya berhati - hati, lagipula aku sudah menetapkan hati kalau memang perubahan terjadi maka biarkanlah itu terjadi. Rasanya lelah jika aku terus - terusan takut dengan perubahan dan masa depan, sudah saatnya aku menghadapi ini semua."

"Humph, kau sudah dewasa, baguslah."

Melihat raut wajah bangga Alex itu menyebalkan, rasanya seperti mendengar dan melihat anak kecil yang mengatakan bahwa mereka ini lebih dewasa daripada dirinya dan sudah mempunyai 'pacar' yang memanggil satu sama lain papa dan mama.

Itu sebenarnya dendam pribadi yang selalu ia ingat, karena setiap pulang sekoalh selalu saja ia dikatai oleh bocah - bocah akhlakless yang bergandengan tangan layaknya pasangan, sungguh Jennette ingin muntah tiap kali mengingat wajah bocah menyebalkan itu.

"Daripada memikirkan hal - hal yang aneh, apakah kau sudah mendapatkan datanya?"

"Hmm, ini."

Alex melemparkan sebuah berkas menggunakan sihirnya kepada Jennette, yang memberi senyuman terima kasih kepada kakaknya. Ia langsung membaca dokumen - dokumen beserta informasi mengenai apa yang sudah menarik perhatiannya akhir - akhir ini. Alex yang melihatnya begitu serius membaca, mendengus kecil dan menempatkan dirinya dekat dengan Jennette agar bisa ikut membacanya.

Mereka menghabiskan waktu mereka membaca isi berkas itu, sebelum akhirnya mereka mencapai halaman terakhir dimana tertera profil raja dan putra mahkota yang sekarang sedang memimpin kerajaan Roan.

"...Jadi kita masih berada di tahun - tahun sebelum akhirnya TCF terjadi."

"Ya, bahkan Zed Crossman juga belum lahir. Itu sudah pasti, karena sekarang keadaan masih sangat damai di Benua Timur, aku memang melihat adanya perkembangan tetapi keluarga Molan saat ini masih berdiri tegak sebagai salah satu keluarga Assassin disana."

"Hmm..."

Mendengar suara penuh arti milik Jennette setelah ia mengatakan itu, Alex menoleh kearahnya dengan tatapan yang bertanya - tanya.

"Apa yang sedang kau pikirkan sekarang?"

"Ini.... apakah ini merupakan dunia yang dimodifikasi oleh sang Ayah Ilahi untuk suatu alasan? Tidak mungkin semua ini adalah kebetulan. Pergabungan dunia WMMAP dan TCF, kedatanganku sebagai anak kesayangan Ayah Ilahi, ada juga hubungan jauh antara Crossman dengan Obelia yang tidak bisa diabaikan..."

"Mungkin, kau harus mencoba mencari tau tentang hal ini. Bukankah lebih baik jika kau mengetahui semuanya daripada diabaikan."

"Benarkah? Tapi aku masih memiliki banyak hal untuk dipikirkan bukankah ini terlalu risky dan berlebihan? Bisa jadi Ayah Ilahi sama sepertiku, menyukai novel itu dan ingin melihatnya secara langsung makanya dia memodifikasi agar dunia ini bergabung dengan dunia TCF."

What Is The Meaning of Jennette?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang